Aleg Diminta Tinjau Pembangunan SMAN 1 Ngambur
Ngambur, WL - 26 Juli 2011
Pembangunan SMAN 1 Ngambur Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terus dilanjut meski ditengarai ada kecurangan dalam pengerjaannya karena menyalahi spesifikasi teknis (spek) yang ada. Pantauan Warta Lambar di lapangan, Selasa (26/7), pekerjaan saat ini pemasangan telah mencapai nol bata.
Sekadar mengingatkan, menurut pengakuan pekerja untuk pasangan bata menggunakan campuran semen lebih dari 1:7. Tentunya itu mengangkangi spek, bahkan membahayakan pengguna gedung itu sendiri. Sampai saat ini, pihak rekanan CV. Mulia Corporate belum bisa dikonfirmasi.
Sementara itu anggota DPRD setempat dari daerah pemilihan (DP) I Sri Suyanti, baru-baru ini mengatakan pihaknya dalam waktu dekat segera turun ke lapangan untuk memantau pelaksanaan pekerjaan yang menjadi keluhan pekerja dan masyarakat. “Kita tidak mau pelaksanaan pekerjaan proyek tidak sesuai dengan spek. Sebab akibatnya fatal,” katanya.
Untuk diketahui, sejak Senin (24/7) hingga Sabtu (31/7), semua anggota DPRD Lambar reses. Saat reses ini diharapkan meninjau langsung ke lapangan, mencermati, mengkritisi, dan membahasnya di lembaga terhotmat tersebut. Dengan demikian, pihak berwenang tak ragu lagi melakukan penilaian atas kinerja perusahaan bersangkutan, apakah merekomendasikan di-blacklist atau cukup dimaafkan dengan sayarat dibongkar lagi. (sul)
Pembangunan SMAN 1 Ngambur Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terus dilanjut meski ditengarai ada kecurangan dalam pengerjaannya karena menyalahi spesifikasi teknis (spek) yang ada. Pantauan Warta Lambar di lapangan, Selasa (26/7), pekerjaan saat ini pemasangan telah mencapai nol bata.
Sekadar mengingatkan, menurut pengakuan pekerja untuk pasangan bata menggunakan campuran semen lebih dari 1:7. Tentunya itu mengangkangi spek, bahkan membahayakan pengguna gedung itu sendiri. Sampai saat ini, pihak rekanan CV. Mulia Corporate belum bisa dikonfirmasi.
Sementara itu anggota DPRD setempat dari daerah pemilihan (DP) I Sri Suyanti, baru-baru ini mengatakan pihaknya dalam waktu dekat segera turun ke lapangan untuk memantau pelaksanaan pekerjaan yang menjadi keluhan pekerja dan masyarakat. “Kita tidak mau pelaksanaan pekerjaan proyek tidak sesuai dengan spek. Sebab akibatnya fatal,” katanya.
Untuk diketahui, sejak Senin (24/7) hingga Sabtu (31/7), semua anggota DPRD Lambar reses. Saat reses ini diharapkan meninjau langsung ke lapangan, mencermati, mengkritisi, dan membahasnya di lembaga terhotmat tersebut. Dengan demikian, pihak berwenang tak ragu lagi melakukan penilaian atas kinerja perusahaan bersangkutan, apakah merekomendasikan di-blacklist atau cukup dimaafkan dengan sayarat dibongkar lagi. (sul)
Tidak ada komentar