Berharap Pembagian Air Bersih Merata
Batubrak, WL - 07 Juli 2011
Warga Pemangku Kabong Pekon Gunungsugih Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat (Lambar), meminta Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Limaukunci untuk memasang pipa penyaluran air bersih secara merata. Sebagaimana diungkapkan warga setempat, Jamroni, kepada Warta Lambar, Kamis(7/7).
Menurut keterangannya, selama ini penyaluran air bersih disinyalir tebang pilih. Setiap rumah yang berada di dekat masjid Al-Furqon telah menyambung pipa, sedangkan rumah yang berjauhan harus mengangkut terlebih dahulu dari masjid untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Jamroni menambahkan waktu pemasangan pipa sebetulnya diperuntukan hanya untuk masjid dan dilengkapi meteran. Tetapi yang terjadi sekarang terlihat setiap rumah yang berada di sekitar itu telah menyambungkan pipa tanpa dilengkapi meteran dan tidak menunggu izin dari pihak perusahan terlebih dahulu.
“Jadi kami sangat mengharapkan pihak perusahan agar menertibkan warga yang dengan sengaja mencuri air,” ungkapnya.
Terpisah, Peratin Iskandar, mengakui pemasangan pipa untuk masjid dan dilengkapi meteran itupun hanya diperuntukan masjid saja. Sedangkan kebutuhan rumah tangga saat ini baru tersedia bak umum.
Permasalahan warga yang melakukan penyambungan pipa dan tidak mendapatkan izin dari pihak perusahaan terlebih dahulu dirinya belum mengetahui kebenarannya. “Karena kami belum mendapat laporan dari warga,” ungkapnya. (rom)
Warga Pemangku Kabong Pekon Gunungsugih Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat (Lambar), meminta Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Limaukunci untuk memasang pipa penyaluran air bersih secara merata. Sebagaimana diungkapkan warga setempat, Jamroni, kepada Warta Lambar, Kamis(7/7).
Menurut keterangannya, selama ini penyaluran air bersih disinyalir tebang pilih. Setiap rumah yang berada di dekat masjid Al-Furqon telah menyambung pipa, sedangkan rumah yang berjauhan harus mengangkut terlebih dahulu dari masjid untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Jamroni menambahkan waktu pemasangan pipa sebetulnya diperuntukan hanya untuk masjid dan dilengkapi meteran. Tetapi yang terjadi sekarang terlihat setiap rumah yang berada di sekitar itu telah menyambungkan pipa tanpa dilengkapi meteran dan tidak menunggu izin dari pihak perusahan terlebih dahulu.
“Jadi kami sangat mengharapkan pihak perusahan agar menertibkan warga yang dengan sengaja mencuri air,” ungkapnya.
Terpisah, Peratin Iskandar, mengakui pemasangan pipa untuk masjid dan dilengkapi meteran itupun hanya diperuntukan masjid saja. Sedangkan kebutuhan rumah tangga saat ini baru tersedia bak umum.
Permasalahan warga yang melakukan penyambungan pipa dan tidak mendapatkan izin dari pihak perusahaan terlebih dahulu dirinya belum mengetahui kebenarannya. “Karena kami belum mendapat laporan dari warga,” ungkapnya. (rom)
Tidak ada komentar