BP3K Suluh Poktan Angon Saka
Belalau,WL - 21 Juli 2011
Kelompok Tani (Poktan) Angon Saka Pemangku Waysemangka Pekon Bedudu Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), berkesempatan mendapat penyuluhan dari petugas Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan (BP3K). Hal itu diungkapkan Kepala BP3K Belalau, Rustam, SP, kepada Warta Lambar, Rabu (20/7).
Menurutnya selama ini tanaman padi warga banyak terserang penyakit. Tetapi warga belum mengetahui cara menanggulangi penyakit itu. Sedangkan yang dilakukan warga untuk mengatasi penyakit tersebut hanya sebatas penyemprotan, sementara pengunaan pupuk kurang diperhatikan.
Rustam menambahkan sebetulnya petani masih kurang menggunakan pupuk kalium (K), penggunaan pupuk dan fungisida harus sesuai dengan anjuran seperti yang pernah disosialisasikan di awal tanam. “Semua itu dilakukan untuk mencegah datangnya blas—penaykit kuning daun—tersebut,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Kelompok Mukhlis, menambahkan penyuluhan tersebut diharapkan seluruh anggota kelompok bisa mengatasi hama penyakit yang sering menyerang tanaman padi itu. “Mengingat selama ini setiap petani masih begitu minimnya pengetahuan dalam mengatasi hama tersebut,” pungkasnya. (rom)
Kelompok Tani (Poktan) Angon Saka Pemangku Waysemangka Pekon Bedudu Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), berkesempatan mendapat penyuluhan dari petugas Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan Kehutanan (BP3K). Hal itu diungkapkan Kepala BP3K Belalau, Rustam, SP, kepada Warta Lambar, Rabu (20/7).
Menurutnya selama ini tanaman padi warga banyak terserang penyakit. Tetapi warga belum mengetahui cara menanggulangi penyakit itu. Sedangkan yang dilakukan warga untuk mengatasi penyakit tersebut hanya sebatas penyemprotan, sementara pengunaan pupuk kurang diperhatikan.
Rustam menambahkan sebetulnya petani masih kurang menggunakan pupuk kalium (K), penggunaan pupuk dan fungisida harus sesuai dengan anjuran seperti yang pernah disosialisasikan di awal tanam. “Semua itu dilakukan untuk mencegah datangnya blas—penaykit kuning daun—tersebut,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Kelompok Mukhlis, menambahkan penyuluhan tersebut diharapkan seluruh anggota kelompok bisa mengatasi hama penyakit yang sering menyerang tanaman padi itu. “Mengingat selama ini setiap petani masih begitu minimnya pengetahuan dalam mengatasi hama tersebut,” pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar