Butuh Perhatian Pemerintah Daerah
Batubrak , WL
Warga Pekon Gununsugih Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat (Lambar) hingga kini masih merasakan ketertinggalan dalam hal pembangunan dan tidak sama dengan pekon lain di daerah itu.
Seperti diungkapkan Helmi, warga setempat kepada Warta Lambar, Kamis (23/6). Menurutnya harapan wraga terhadap cukup besar agar memperhatikan pekon yang terisolir itu meski pembangunan tidak sama dengan pekon-pekon lain.
“Tapi jangan sampai tidak ada pembangunannya sama sekali.”
Masih kata dia, selama ini warga pekon itu merasa dianaktirikan karena pembangunan infrasturukturnya minim. “Apa karena warga pekon itu telah berkurang dan pindak ke Pemangku Kabong, sedangkan warga yang tetap tinggal di pekon tersebut hanya 95 kepala keluarga (KK) lagi,” katanya.
Sementara Amri, wraga lainnya, mengungkapkan akses jalan menuju pekon tersebut hancur ditambah penerangan listrik dan air bersih sama sekali tidak ada.
Karena itu warga harus mengangkut air dari persawahan yang terhitung cukup jauh. ”Jadi harapan kami selaku warga mendesak pemerintah memperhatikan kami,” pungkasnya.
Sayangnya Peratin Iskandar sedang tidak berada di tempat saat untuk dimintai keterangan tentang masalah tersebut. (rom)
Warga Pekon Gununsugih Kecamatan Batubrak Kabupaten Lampung Barat (Lambar) hingga kini masih merasakan ketertinggalan dalam hal pembangunan dan tidak sama dengan pekon lain di daerah itu.
Seperti diungkapkan Helmi, warga setempat kepada Warta Lambar, Kamis (23/6). Menurutnya harapan wraga terhadap cukup besar agar memperhatikan pekon yang terisolir itu meski pembangunan tidak sama dengan pekon-pekon lain.
“Tapi jangan sampai tidak ada pembangunannya sama sekali.”
Masih kata dia, selama ini warga pekon itu merasa dianaktirikan karena pembangunan infrasturukturnya minim. “Apa karena warga pekon itu telah berkurang dan pindak ke Pemangku Kabong, sedangkan warga yang tetap tinggal di pekon tersebut hanya 95 kepala keluarga (KK) lagi,” katanya.
Sementara Amri, wraga lainnya, mengungkapkan akses jalan menuju pekon tersebut hancur ditambah penerangan listrik dan air bersih sama sekali tidak ada.
Karena itu warga harus mengangkut air dari persawahan yang terhitung cukup jauh. ”Jadi harapan kami selaku warga mendesak pemerintah memperhatikan kami,” pungkasnya.
Sayangnya Peratin Iskandar sedang tidak berada di tempat saat untuk dimintai keterangan tentang masalah tersebut. (rom)
Tidak ada komentar