Debet Air Menyusut Akibat Hutan Gundul
Gedungsurian, WL - 22 Agustus 2011
Menyusut atau berkurangnya debet air pada aliran sungai seperti aliran Waybesai yang melintas di Kecamatan Gedungsurian Kabupaten Lampung Barat (Lambar), bukan hanya disebabkan kemarau yang berkepanjangan akhir-akhir ini, melainkan juga disebabkan banyaknya hutan-hutan yang gundul di wilayah tersebut, seperti di hutan Register 45 B.
Hal tersebut dijelaskan salah seorang Teknisi Konstrusi Ketahanan Pangan Lambar Juma’i kepada Warta Lambar, Minggu (21/8). Munurutnya, meskipun hutan yang digundulkan tersebut akan dijadikan hutan produksi oleh warga seperti dijadikan perkebunan, namun proses pembuatan hutan produksi tersebut yang pastinya dilakukan penggundulan terlebuh dahulu.
Sementara dalam proses penggundulan tersebut cukup berpotensi menurunnya debet air di wilayah tersebut. Menurunya debet air pada sungai, secara tidak langsung akan menimbulkan kekeringan pada areal persawahan warga akibat mengecilnya saluran irigasi.
Ditambahkannya, hal tersebut dapat memicu keterpurukan ekonomi warga yang disebabkan gagal panen, serta potensi bencana alam seperti kebakaran hutan dan tanah longsor.
Juma’i berharap pihak terkait memberikan ketegasan terhadap warga yang melakkan penggundulan hutan karena dampak dari hutan gundul cukup banyak. “Hutan adalah salah satu sumber kehidupan,” pungkasnya. (san)
Menyusut atau berkurangnya debet air pada aliran sungai seperti aliran Waybesai yang melintas di Kecamatan Gedungsurian Kabupaten Lampung Barat (Lambar), bukan hanya disebabkan kemarau yang berkepanjangan akhir-akhir ini, melainkan juga disebabkan banyaknya hutan-hutan yang gundul di wilayah tersebut, seperti di hutan Register 45 B.
Hal tersebut dijelaskan salah seorang Teknisi Konstrusi Ketahanan Pangan Lambar Juma’i kepada Warta Lambar, Minggu (21/8). Munurutnya, meskipun hutan yang digundulkan tersebut akan dijadikan hutan produksi oleh warga seperti dijadikan perkebunan, namun proses pembuatan hutan produksi tersebut yang pastinya dilakukan penggundulan terlebuh dahulu.
Sementara dalam proses penggundulan tersebut cukup berpotensi menurunnya debet air di wilayah tersebut. Menurunya debet air pada sungai, secara tidak langsung akan menimbulkan kekeringan pada areal persawahan warga akibat mengecilnya saluran irigasi.
Ditambahkannya, hal tersebut dapat memicu keterpurukan ekonomi warga yang disebabkan gagal panen, serta potensi bencana alam seperti kebakaran hutan dan tanah longsor.
Juma’i berharap pihak terkait memberikan ketegasan terhadap warga yang melakkan penggundulan hutan karena dampak dari hutan gundul cukup banyak. “Hutan adalah salah satu sumber kehidupan,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar