Dinkes Respons Kekhawatiran Warga Gunungkemala
Balikbukit, WL - 07 Juli 2011
Kekhawatiran warga Pekon Gunungkemala Kecamatan Waykrui Kabupaten Lampun Barat (Lambar) terkait maraknya rabies di pekon itu, mendapat respons dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Sekretaris Dinkes Ir. Mat Suhardin, mendampingi Kadis dr. Martin Karokaro, MARS, kepada Warta Lambar di ruang kerjanya, Kamis (7/7)., mengatakan pihaknya segera menurunkan tim terkait kekhawatiran itu. Sebab masalah tersebut menyangkut kesehatan masyarakat.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk tidak membunuh anjing yang terinveksi rebies. Pihaknya menyarankan warga mengkarantina binatang itu. “Bila perlu bawa ke sini (Diskes, Red),” ujar dia. Itu bertujuan agar petugas dapat mengambil sampel air liur binatang yang diduga terinveksi.
Air liur itu, lanjutnya, akan dibawa ke laboratarium guna menyelidiki jenis rebiesnya. Sebab, penelitian cukup biperlukan guna mencari penawar atau obat dari rabies itu sendiri. “Kami sangat tanggap dengan hal seperti ini,” tutupnya.
Sekadar diketahui, tiga warga Gunungkemala sebagaiman disampaikan Camat Nusirwan, Rabu (6/7), dalam dua hari terakhir digigit yang diduga mengidap rabies. Itu diketahui dari cirri-ciri dan sifat anjing yang terjangkit rabies, seperti lidah terjulur dan ekor melingkat ke perutnya. (esa)
Kekhawatiran warga Pekon Gunungkemala Kecamatan Waykrui Kabupaten Lampun Barat (Lambar) terkait maraknya rabies di pekon itu, mendapat respons dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Sekretaris Dinkes Ir. Mat Suhardin, mendampingi Kadis dr. Martin Karokaro, MARS, kepada Warta Lambar di ruang kerjanya, Kamis (7/7)., mengatakan pihaknya segera menurunkan tim terkait kekhawatiran itu. Sebab masalah tersebut menyangkut kesehatan masyarakat.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk tidak membunuh anjing yang terinveksi rebies. Pihaknya menyarankan warga mengkarantina binatang itu. “Bila perlu bawa ke sini (Diskes, Red),” ujar dia. Itu bertujuan agar petugas dapat mengambil sampel air liur binatang yang diduga terinveksi.
Air liur itu, lanjutnya, akan dibawa ke laboratarium guna menyelidiki jenis rebiesnya. Sebab, penelitian cukup biperlukan guna mencari penawar atau obat dari rabies itu sendiri. “Kami sangat tanggap dengan hal seperti ini,” tutupnya.
Sekadar diketahui, tiga warga Gunungkemala sebagaiman disampaikan Camat Nusirwan, Rabu (6/7), dalam dua hari terakhir digigit yang diduga mengidap rabies. Itu diketahui dari cirri-ciri dan sifat anjing yang terjangkit rabies, seperti lidah terjulur dan ekor melingkat ke perutnya. (esa)
Tidak ada komentar