Diskoperindag Sebatas Monitoring
Bandarlampung, WL - 10 Agustus 2011
Untuk memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di bulan ramadlon 1432 H tahun ini, Dinas Koperasi, Perindustriaan, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandarlampung gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar di Bandarlampung.
Kepala Disperindag Tatang Karmezi, mengatakan sidak untuk mengetahui perkembangan harga kebutuhan pokok dan ketersediaannya di pasaran. “Biasanya dari bulan romadlon hingga mendekati Syawal, barang kebutuhan pokok menjadi melambung dan hilang dari peredaran, karena banyak pedagang yang melakukan penimbunan barang,” kata Tatang.
Tatang menilai, harga kebutuhan pokok saat romadlon mengalami kenaikan. Meski demikian, menurut Tatang, kenaikan harga tersebut masih terbilang wajar. “Seperi beras kualitas satu harganya Rp9.000/Kg, yang sebelumnya Rp8.700/Kg. Beras kualitas (KW) 2 yang sebelumnya Rp8.500, kini naik menjadi Rp8.700/Kg. Kemudian KW 3 yang tadinya Rp7.000, kini naik menjadi Rp7.500/Kg. Sedangkan minyak goreng yang tadinya Rp8.800, kini Rp9.000 per kilogram,” paparnya.
Dari keseluruhan harga yang dipantau, hampir setiap barang mengalami kenaikan. Namun, tambahnya, kenaikan masih terbilang wajar, hanya berkisar 10%. “Harga kebutuhan pokok sejauh ini masih cukup stabil, naiknya masih 10%,” ujarnya.
Menurutnya, diskoperindag hanya sebatas monitoring dan tidak bisa menentukan harga pasar, sebab wewenang untuk harga ada pada pelaku pasar. “Kami hanya memantau, masalah harga bukan kewenangan kami. Kami hanya melihat ketersediaan barang dan pendistribusiannnya. Sementara stok kebutuhan pokok untuk saat ini masih cukup,” katanya. (len)
Untuk memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di bulan ramadlon 1432 H tahun ini, Dinas Koperasi, Perindustriaan, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandarlampung gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar di Bandarlampung.
Kepala Disperindag Tatang Karmezi, mengatakan sidak untuk mengetahui perkembangan harga kebutuhan pokok dan ketersediaannya di pasaran. “Biasanya dari bulan romadlon hingga mendekati Syawal, barang kebutuhan pokok menjadi melambung dan hilang dari peredaran, karena banyak pedagang yang melakukan penimbunan barang,” kata Tatang.
Tatang menilai, harga kebutuhan pokok saat romadlon mengalami kenaikan. Meski demikian, menurut Tatang, kenaikan harga tersebut masih terbilang wajar. “Seperi beras kualitas satu harganya Rp9.000/Kg, yang sebelumnya Rp8.700/Kg. Beras kualitas (KW) 2 yang sebelumnya Rp8.500, kini naik menjadi Rp8.700/Kg. Kemudian KW 3 yang tadinya Rp7.000, kini naik menjadi Rp7.500/Kg. Sedangkan minyak goreng yang tadinya Rp8.800, kini Rp9.000 per kilogram,” paparnya.
Dari keseluruhan harga yang dipantau, hampir setiap barang mengalami kenaikan. Namun, tambahnya, kenaikan masih terbilang wajar, hanya berkisar 10%. “Harga kebutuhan pokok sejauh ini masih cukup stabil, naiknya masih 10%,” ujarnya.
Menurutnya, diskoperindag hanya sebatas monitoring dan tidak bisa menentukan harga pasar, sebab wewenang untuk harga ada pada pelaku pasar. “Kami hanya memantau, masalah harga bukan kewenangan kami. Kami hanya melihat ketersediaan barang dan pendistribusiannnya. Sementara stok kebutuhan pokok untuk saat ini masih cukup,” katanya. (len)
Tidak ada komentar