Distan Galakkan Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Balikbukit, WL - 04 Juli 2011
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus menaruh perhatian terhadap keberadaan petani dibuktikan dengan upaya-upaya kongkret menjaga kelangsungan sektor yang menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat di daerah paling barat Provinsi Lampung itu. “Selain terus menggalakkan intensifikasi dan ekstensifikasi, pemeliharaan aset yang ada juga terus dilakukan,” ujar Kadistan Ir. Noviardi Kuswan, Senin (4/7).
Menurutnya, program kerja dinas tersebut berpijak pada kedua hal di atas, yakni intensifikasi (peningkatan produksi) pangan terutama padi dan ekstensifikasi (perluasan areal) dalam pengertian pembukaan areal baru dan peningkatan indeks pertanaman (IP). Misalnya 1Ha lahan yang digarap sebelumnya hanya sekali dalam setahun menjadi dua kali setahun.
Intensifikasi berupa upaya peningkatan produksi, umpanya 1Ha lahan yang biasanya hanya menghasilkan dari 3 ton per musim tanam menjadi lebih. Dalam hal tersebut, kata Noviardi, pihaknya menempuh beberapa cara, seperti penggunaan bibit unggul, pemupukan berimbang, dan pengaturan air.
Lebih lanjut dijelaskan, Distan sendiri mengggandeng pihak ketiga dalam mewujudkan harapan besar dimaksud. Langkah kongkret yang pernah ditempuh, misalnya, pengembangan padi hibrida di Pesisir Selatan dan Pesisir Tengah bberapa tahun lalu melibatkan kelompok tani setempat.
Selain intensifikasi dan ekstensifikasi, Distan juga berketetapan melakukan pemeliharaan aset, seperti keberadaan jaringan irigasi yang tersebar di daerah-daerah pertanian. “Keberadan irigasi atau pengairan ini, bagi petani, cukup urgen,” pungkasnya. (aga)
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus menaruh perhatian terhadap keberadaan petani dibuktikan dengan upaya-upaya kongkret menjaga kelangsungan sektor yang menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat di daerah paling barat Provinsi Lampung itu. “Selain terus menggalakkan intensifikasi dan ekstensifikasi, pemeliharaan aset yang ada juga terus dilakukan,” ujar Kadistan Ir. Noviardi Kuswan, Senin (4/7).
Menurutnya, program kerja dinas tersebut berpijak pada kedua hal di atas, yakni intensifikasi (peningkatan produksi) pangan terutama padi dan ekstensifikasi (perluasan areal) dalam pengertian pembukaan areal baru dan peningkatan indeks pertanaman (IP). Misalnya 1Ha lahan yang digarap sebelumnya hanya sekali dalam setahun menjadi dua kali setahun.
Intensifikasi berupa upaya peningkatan produksi, umpanya 1Ha lahan yang biasanya hanya menghasilkan dari 3 ton per musim tanam menjadi lebih. Dalam hal tersebut, kata Noviardi, pihaknya menempuh beberapa cara, seperti penggunaan bibit unggul, pemupukan berimbang, dan pengaturan air.
Lebih lanjut dijelaskan, Distan sendiri mengggandeng pihak ketiga dalam mewujudkan harapan besar dimaksud. Langkah kongkret yang pernah ditempuh, misalnya, pengembangan padi hibrida di Pesisir Selatan dan Pesisir Tengah bberapa tahun lalu melibatkan kelompok tani setempat.
Selain intensifikasi dan ekstensifikasi, Distan juga berketetapan melakukan pemeliharaan aset, seperti keberadaan jaringan irigasi yang tersebar di daerah-daerah pertanian. “Keberadan irigasi atau pengairan ini, bagi petani, cukup urgen,” pungkasnya. (aga)
Tidak ada komentar