Hak Pejalan Kaki Terampas
Bandarlampung, WL - 12 Juli 2011
Sejumlah warga Kota Bandarlampung mengharapkan pemkot setempat menertibkan penggunaan trotoar yang banyak disalahgunakan. “Pada sejumlah ruas trotoar banyak tertutup sehingga mengganggu akses pejalan kaki," kata Ahmad Satar, warga Kedaton, Selasa (12/7).
Kondisi Jalan Sultan Agung, misalnya, beberapa ruas digunakan untuk berjualan baik kendaraan maupun makanan. "Sejumlah kendaraan dengan diberi tulisan dijual berada di trotoar, begitu pula beberapa pedagang makanan menggunakan gerobak berada di atas trotoar," ujar Ahmad Satar.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pihak terkait segera menertibkan penggunaan trotoar sehingga hak pejalan kaki tak terampas. Warga lainnya, Paino, juga mengharapkan penertiban penggunaan trotoar karena telah mengganggu pejalan kaki.
"Saya terpaksa turun ke bahu jalan karena terhalang oleh kendaraan yang parkir di trotoar," katanya.
Ia minta pemerintah setempat segera menertibkan pemakaian trotoar, apalagi banyak anak-anak. "Anak-anak banyak yang jalan kaki ke sekolah melintas di trotoar," katanya. Karena itu, lanjutnya, jika tidak segera ditertibkan sangat mengganggu.
Di lapangan, pada sejumlah lokasi selain digunakan untuk berjualan, trotoar juga untuk parkir kendaraan jasa pengangkut seperti truk ukuran kecil dan pick up. Selain itu, beberapa rumah makan juga menggunakan trotoar untuk area parkir. (len)
Sejumlah warga Kota Bandarlampung mengharapkan pemkot setempat menertibkan penggunaan trotoar yang banyak disalahgunakan. “Pada sejumlah ruas trotoar banyak tertutup sehingga mengganggu akses pejalan kaki," kata Ahmad Satar, warga Kedaton, Selasa (12/7).
Kondisi Jalan Sultan Agung, misalnya, beberapa ruas digunakan untuk berjualan baik kendaraan maupun makanan. "Sejumlah kendaraan dengan diberi tulisan dijual berada di trotoar, begitu pula beberapa pedagang makanan menggunakan gerobak berada di atas trotoar," ujar Ahmad Satar.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pihak terkait segera menertibkan penggunaan trotoar sehingga hak pejalan kaki tak terampas. Warga lainnya, Paino, juga mengharapkan penertiban penggunaan trotoar karena telah mengganggu pejalan kaki.
"Saya terpaksa turun ke bahu jalan karena terhalang oleh kendaraan yang parkir di trotoar," katanya.
Ia minta pemerintah setempat segera menertibkan pemakaian trotoar, apalagi banyak anak-anak. "Anak-anak banyak yang jalan kaki ke sekolah melintas di trotoar," katanya. Karena itu, lanjutnya, jika tidak segera ditertibkan sangat mengganggu.
Di lapangan, pada sejumlah lokasi selain digunakan untuk berjualan, trotoar juga untuk parkir kendaraan jasa pengangkut seperti truk ukuran kecil dan pick up. Selain itu, beberapa rumah makan juga menggunakan trotoar untuk area parkir. (len)
Tidak ada komentar