Harapkan Pelayanan KTP Gratis
Pagardewa, WL - 12 Juli 2011
Warga Pekon Pahayujaya Kecamatan Pagardewa Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengharapkan petugas Disdukcapil setempat menggelar pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Hal itu diungkapkan warga setempat, Hermawandi,kepada Warta Lambar, Selasa (12/7).
Menurutnya selama ini kebanyakan warga merasa kesusahan saat hendak membuat KK dan KTP karena warga harus mengurus dan datang ke Waytenong yang jarak tempuhnya cukup jauh. Belum lagi kalau lagi turun hujan kondisi jalan licin. Kalau hal tersebut terjadi warga tidak sanggup melanjutkan perjalan atau pulang.
Masih kata Hermawandi, kebanyakan warga yang berada di kecamatan yang baru mekar dari kecamatan induk Sekincau tersebut tidak memiliki identitas diri. Walaupun ada, warga yang memiliki KK dan KTP itu didapat dengan menitip ke perangkat pekon dan warga harus membayar ongkos kirim meskipun perangkat pekon tidak mematok ongkos kirim. “Tetapi tidak semua warga mampu untuk membayar ongkos kirim tersebut,” ungkapnya.
Terpisah, tokoh masyarakat Ermanto, menambahkan selama ini kesadaran warga untuk melengkapi identitas diri begitu kuat. Tetapi warga terkendala lokasi pembuatan KK dan KTP tersebut begitu jauh. Sedangkan mayoritas penduduk sebagai petani dan buruh. “Tentu tidak semua warga mampu untuk membayar ongkos kalalu saat pembuatan dikirim melalui perangkat pekon,” pungkasnya. (rom)
Warga Pekon Pahayujaya Kecamatan Pagardewa Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengharapkan petugas Disdukcapil setempat menggelar pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Hal itu diungkapkan warga setempat, Hermawandi,kepada Warta Lambar, Selasa (12/7).
Menurutnya selama ini kebanyakan warga merasa kesusahan saat hendak membuat KK dan KTP karena warga harus mengurus dan datang ke Waytenong yang jarak tempuhnya cukup jauh. Belum lagi kalau lagi turun hujan kondisi jalan licin. Kalau hal tersebut terjadi warga tidak sanggup melanjutkan perjalan atau pulang.
Masih kata Hermawandi, kebanyakan warga yang berada di kecamatan yang baru mekar dari kecamatan induk Sekincau tersebut tidak memiliki identitas diri. Walaupun ada, warga yang memiliki KK dan KTP itu didapat dengan menitip ke perangkat pekon dan warga harus membayar ongkos kirim meskipun perangkat pekon tidak mematok ongkos kirim. “Tetapi tidak semua warga mampu untuk membayar ongkos kirim tersebut,” ungkapnya.
Terpisah, tokoh masyarakat Ermanto, menambahkan selama ini kesadaran warga untuk melengkapi identitas diri begitu kuat. Tetapi warga terkendala lokasi pembuatan KK dan KTP tersebut begitu jauh. Sedangkan mayoritas penduduk sebagai petani dan buruh. “Tentu tidak semua warga mampu untuk membayar ongkos kalalu saat pembuatan dikirim melalui perangkat pekon,” pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar