Herman: Pegawai Membangkang Saya Copot!
Bandarlampung, WL - 06 Juli 2011
Semua SMAN di Provinsi Lampung, Rabu (6/7), secara serentak mengumumkan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)-nya. Namun, hanya Bandarlampung dan Pringsewu yang mengumumkannya melalui media cetak. Khusus Bandarlampung, dari 8.497 peserta yang ikut tes PPDB pada 17 SMAN (minus SMAN 2 dan 9) yang ada, hanya 3.415 yang diterima sesuai kuota masing-masing sekolah.
Melihat lebih banyaknya peserta yang tidak tertampung, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandarlampung Drs. Sukarma Wijaya pun mengeluarkan kebijakan memperbolehkan sekolah kembali membuka PPDB dengan jalur Bina Lingkungan. “Ini menindaklanjuti instruksi bapak Walikota Bandarlampung (Herman H.N., Red),’’ terangnya dalam konferensi pers terkait PPDB di SMA YP Unila, Senin (4/7) malam.
Instruksi walikota tersebut, menurutnya, tidak hanya untuk SMAN, tapi juga SDN dan SMPN. “Namun, PPDB jalur Bina Lingkungan ini hanya diperuntukkan warga Bandarlampung yang benar-benar tidak mampu dan tidak lolos pada jalur PPDB murni,” tandasnya seraya menyarankan siswa yang memenuhi kriteria melapor langsung ke sekolah.
Nantinya, lanjut Sukarma, siswa akan diberikan keringanan biaya. “Bisa gratis, bisa juga bayar namun tidak seperti siswa mampu pada umumnya. Pokoknya dalam masalah pembiayaannya akan kita klasifikasikan antara yang tidak mampu, agak mampu, dan mampu,” tegasnya.
Terpisah, Walikota Herman H.N. membenarkan pihaknya telah menginstruksikan seluruh sekolah negeri, mulai SD, SMP, SMA, dan SMK (minus rintisan sekolah bertaraf internasional/RSBI) membuka jalur tersebut. Tidak hanya itu, Herman juga memperbolehkan sekolah membuka kegiatan belajar-mengajar (KMB) pada sore hari. Kebijakan ini diambil guna menampung siswa tidak mampu secara ekonomi.
“Target 30% siswa-siswi dari masyarakat kurang mampu bisa sekolah. Karena tidak ada diskriminasi untuk pendidikan, mau kaya, mau orang susah harus sekolah,” tegasnya di hadapan 255 kepala sekolah, 13 unit pelaksana tugas (UPT), dan jajaran Disdik kota di ruang Semergo, Pemkot Bandarlampung, Rabu (6/7).
Untuk itu, ia pun berharap kesiapan setiap sekolah, baik dari sisi sarana, prasarana, maupun tenaga pengajarnya. “Kalau tenaga pengajarnya kurang, disiasati dengan memindahkan guru dari sekolah yang kelebihan tenaga pengajarnya,”tegasnya didampingi Sekkot Badri Tamam.
Herman mengaku sempat mendengar ada pejabat yang melarang dibukanya KBM pada sore hari. “Walikota ini saya, bukan yang lain. Saya mau lihat, kalau tidak mau menjalankan instruksi saya, maka saya copot jabatan sebagai kepala sekolah. Kalau saya bisa mencopot, tapi yang lainnya itu tidak bisa, coba saja kalau mau main-main dengan saya,” ancamnya. (len)
Semua SMAN di Provinsi Lampung, Rabu (6/7), secara serentak mengumumkan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)-nya. Namun, hanya Bandarlampung dan Pringsewu yang mengumumkannya melalui media cetak. Khusus Bandarlampung, dari 8.497 peserta yang ikut tes PPDB pada 17 SMAN (minus SMAN 2 dan 9) yang ada, hanya 3.415 yang diterima sesuai kuota masing-masing sekolah.
Melihat lebih banyaknya peserta yang tidak tertampung, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandarlampung Drs. Sukarma Wijaya pun mengeluarkan kebijakan memperbolehkan sekolah kembali membuka PPDB dengan jalur Bina Lingkungan. “Ini menindaklanjuti instruksi bapak Walikota Bandarlampung (Herman H.N., Red),’’ terangnya dalam konferensi pers terkait PPDB di SMA YP Unila, Senin (4/7) malam.
Instruksi walikota tersebut, menurutnya, tidak hanya untuk SMAN, tapi juga SDN dan SMPN. “Namun, PPDB jalur Bina Lingkungan ini hanya diperuntukkan warga Bandarlampung yang benar-benar tidak mampu dan tidak lolos pada jalur PPDB murni,” tandasnya seraya menyarankan siswa yang memenuhi kriteria melapor langsung ke sekolah.
Nantinya, lanjut Sukarma, siswa akan diberikan keringanan biaya. “Bisa gratis, bisa juga bayar namun tidak seperti siswa mampu pada umumnya. Pokoknya dalam masalah pembiayaannya akan kita klasifikasikan antara yang tidak mampu, agak mampu, dan mampu,” tegasnya.
Terpisah, Walikota Herman H.N. membenarkan pihaknya telah menginstruksikan seluruh sekolah negeri, mulai SD, SMP, SMA, dan SMK (minus rintisan sekolah bertaraf internasional/RSBI) membuka jalur tersebut. Tidak hanya itu, Herman juga memperbolehkan sekolah membuka kegiatan belajar-mengajar (KMB) pada sore hari. Kebijakan ini diambil guna menampung siswa tidak mampu secara ekonomi.
“Target 30% siswa-siswi dari masyarakat kurang mampu bisa sekolah. Karena tidak ada diskriminasi untuk pendidikan, mau kaya, mau orang susah harus sekolah,” tegasnya di hadapan 255 kepala sekolah, 13 unit pelaksana tugas (UPT), dan jajaran Disdik kota di ruang Semergo, Pemkot Bandarlampung, Rabu (6/7).
Untuk itu, ia pun berharap kesiapan setiap sekolah, baik dari sisi sarana, prasarana, maupun tenaga pengajarnya. “Kalau tenaga pengajarnya kurang, disiasati dengan memindahkan guru dari sekolah yang kelebihan tenaga pengajarnya,”tegasnya didampingi Sekkot Badri Tamam.
Herman mengaku sempat mendengar ada pejabat yang melarang dibukanya KBM pada sore hari. “Walikota ini saya, bukan yang lain. Saya mau lihat, kalau tidak mau menjalankan instruksi saya, maka saya copot jabatan sebagai kepala sekolah. Kalau saya bisa mencopot, tapi yang lainnya itu tidak bisa, coba saja kalau mau main-main dengan saya,” ancamnya. (len)
Tidak ada komentar