Jalan Lingkar Wanasari Nyaris Putus
Gedungsurian, WL - 10 Agustus 2011
Jalan lingkar di Pemangku Wanasari Pekon Mekarjaya Kecamatan Gedungsurian Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang sejak beberapa bulan lalu jebol dan nyaris putus akibat diterjang banjir, sampai sekarang tak kunjung diperbaiki. Kini jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat akibat badan jalan yang kian menyempit karena terkikis air.
Hal tersebut dijelaskan Peratin Atim, SH kepada Warta Lambar, Rabu (10/8). Menurut Atim, pihaknya telah mengajukan proposal kepada Dinas PU dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar jalan tersebut segera diperbaiki demi lancarnya jalur transportasi warga di pekon tersebut.
Ditambahkan Atim, beberapa bulan lalu petugas PU dan BPBD pernah meninjau lokasi tersebut, namun hingga kini jalan tersebut belum juga diperbaiki. Akibatnya jalan itu kian hari terus terkikis dan nyaris putus. Peninjauan tak lebih dari menghibur warga saja. Warga akhirnya tidak membutuhkan peninjauan dan kunjungan maupun janji-janji saja tetapi warga membutuhkan realisasi perbaikan.
Terkait hal tersebut, Atim berharap semua proposal yang diajukan terjawab serta proses perbaikan segera dilakukan demi lancarnya aktivitas warga yang kerap melintasi jalur tersebut. “Jangan hanya ada peninjauan namun perbaikan tiak juga dilaksanakan,” pungkasnya. (san)
Jalan lingkar di Pemangku Wanasari Pekon Mekarjaya Kecamatan Gedungsurian Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang sejak beberapa bulan lalu jebol dan nyaris putus akibat diterjang banjir, sampai sekarang tak kunjung diperbaiki. Kini jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat akibat badan jalan yang kian menyempit karena terkikis air.
Hal tersebut dijelaskan Peratin Atim, SH kepada Warta Lambar, Rabu (10/8). Menurut Atim, pihaknya telah mengajukan proposal kepada Dinas PU dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar jalan tersebut segera diperbaiki demi lancarnya jalur transportasi warga di pekon tersebut.
Ditambahkan Atim, beberapa bulan lalu petugas PU dan BPBD pernah meninjau lokasi tersebut, namun hingga kini jalan tersebut belum juga diperbaiki. Akibatnya jalan itu kian hari terus terkikis dan nyaris putus. Peninjauan tak lebih dari menghibur warga saja. Warga akhirnya tidak membutuhkan peninjauan dan kunjungan maupun janji-janji saja tetapi warga membutuhkan realisasi perbaikan.
Terkait hal tersebut, Atim berharap semua proposal yang diajukan terjawab serta proses perbaikan segera dilakukan demi lancarnya aktivitas warga yang kerap melintasi jalur tersebut. “Jangan hanya ada peninjauan namun perbaikan tiak juga dilaksanakan,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar