Jelang Lebaran, Pengerjaan PNPM-MP Diliburkan
Kebuntebu, WL - 22 Agustus 2011
Pengerjaan proyek PNPM-MP 2011 di Kecamatan Kebuntebu Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menjelang Lebaran 1432 H, sejak Senin (22/8) untuk sementara diliburkan. Hal tersebut dijelaskan Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Pekon Muarajaya I, Buyung, Ketika dikonfirmasi Warta Lambar, Sabtu (20/8).
Menurutnya, item pekerjaan pembangunan sarana air bersih (PSAB) yang dikelola pihaknya telah mencapai kemajuan 75%, harus diberhentikan berdasarkan perintah Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) dan akan dilanjutkan usai lebaran.
Ditambakannya, dengan diliburkannya pembangunan tersebut pihak TPK harus merogoh kantong pribadi, untuk pembeyaran karyawan akibat telatnya dana yang dibrikan pihak UPK.
Masih kata dia, dengan diliburkannya pembangunan tersebut pihaknya berharap warga setempat menjaga peralatan-peralatan dan sarana serta bahan-bahan material yang belum sempat digunakan.
Meskipun bahan-bahan tersebut telah disimpan akan tetapi pihaknya harus selalu antisipasi akan adanya kehilangan. “Siapa lagi yang akan memjaga sarana-sarana itu selain warga itu sendiri,” jelasnya.
Itu mengingat banyak material yang belum dimanfaatkan, seperti paralon, semen, dan bahan-bahan lainnya. “Kita harus selalu mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya. (san)
Pengerjaan proyek PNPM-MP 2011 di Kecamatan Kebuntebu Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menjelang Lebaran 1432 H, sejak Senin (22/8) untuk sementara diliburkan. Hal tersebut dijelaskan Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Pekon Muarajaya I, Buyung, Ketika dikonfirmasi Warta Lambar, Sabtu (20/8).
Menurutnya, item pekerjaan pembangunan sarana air bersih (PSAB) yang dikelola pihaknya telah mencapai kemajuan 75%, harus diberhentikan berdasarkan perintah Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) dan akan dilanjutkan usai lebaran.
Ditambakannya, dengan diliburkannya pembangunan tersebut pihak TPK harus merogoh kantong pribadi, untuk pembeyaran karyawan akibat telatnya dana yang dibrikan pihak UPK.
Masih kata dia, dengan diliburkannya pembangunan tersebut pihaknya berharap warga setempat menjaga peralatan-peralatan dan sarana serta bahan-bahan material yang belum sempat digunakan.
Meskipun bahan-bahan tersebut telah disimpan akan tetapi pihaknya harus selalu antisipasi akan adanya kehilangan. “Siapa lagi yang akan memjaga sarana-sarana itu selain warga itu sendiri,” jelasnya.
Itu mengingat banyak material yang belum dimanfaatkan, seperti paralon, semen, dan bahan-bahan lainnya. “Kita harus selalu mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar