Juara Umum, Yoanda Bercita-Cita Jadi Guru Bahasa Inggris
Ngambur, WL - 30 Juni 2011
Wartawan koran ini menginjakkan kaki di sebuah rumah papan berlantai tanah, Kamis (30/6). Tidak ada ruang tamu khusus di rumah orang tua Yoanda Widia Dita, hanya ada ruang tamu yang tersusun dari beberapa keping papan. Di atas susunan papan tersebut tampak selembar tikar berwarna hijau kusam yang telah hancur.
Siapa sangka rumah itu tempat tinggal Yoanda, siswa yang baru saja menyabet predikat Juara Umum di SMPN 1 Ngambur Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dengan nilai rata-rata 8,9.
Yoanda patut dibanggakan walau dengan ekonomi terbilang serba kekurangan. Yoanda, baru saja menerima raport untuk kenaikan kelas VIII. Yoanda mengukir prestasi yang patut diacungi jempol. Sebab, selama di kelas VII dia menyabet gelar Juara Umum di SMPN 1 Ngambur dengan nilai rata-ratanya mencapai 8,9.
kepada Warta Lambar, di rumah kontrakan orangtuanya yang jauh dari kata layak, didampingi kedua orangtuany Edi Yosan dan Elis Romlah, Yoanda mengutarakan cita-citanya menjadi guru Bahasa Inggris.
Meski diakui sulit diraih, mengingat kedua orangtuanya hanya buruh tani dengan penghasilan minim, yakni hanya Rp25 ribu/hari. Itu pun bila ada yang ingin menggunakan jasa orang tuanya selaku buruh tani.
Untungnya saat ini pemerintah telah menjalan program Wajib Belajar 9 Tahun, sehingga Yoanda dapat mengeyam pendidikan hingga bangku SMP.
Salah satu gurunya, Rulian Relawati, membenarkan prestasi yang dicapai Yoanda. Selain berprestasi, dia juga memiliki keberanian dan disiplin tinggi, utamanya pengembangan diri dan ikut les Bahasa Inggris.
Terpisah, guru kelasnya saat di SDN 5 Marang tempat Yoanda pernah menyelesaikan pendidikan enam tahun itu, Siryanto, menjelaskan prestasi mantan anak didiknya sudah ada sejak di bangku SD.
Dia berharap, prestasi itu dipertahankan. Dia juga meminta pemerintah, khususnya Pemkab Lambar memberikan perhatian serius terhadap anak daerah yang berprestasi.
“Apalagi dari keluarga yang ekonominya tergolong lemah atau kurang mampu,” pungkasnya. (sul)
Wartawan koran ini menginjakkan kaki di sebuah rumah papan berlantai tanah, Kamis (30/6). Tidak ada ruang tamu khusus di rumah orang tua Yoanda Widia Dita, hanya ada ruang tamu yang tersusun dari beberapa keping papan. Di atas susunan papan tersebut tampak selembar tikar berwarna hijau kusam yang telah hancur.
Siapa sangka rumah itu tempat tinggal Yoanda, siswa yang baru saja menyabet predikat Juara Umum di SMPN 1 Ngambur Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dengan nilai rata-rata 8,9.
Yoanda patut dibanggakan walau dengan ekonomi terbilang serba kekurangan. Yoanda, baru saja menerima raport untuk kenaikan kelas VIII. Yoanda mengukir prestasi yang patut diacungi jempol. Sebab, selama di kelas VII dia menyabet gelar Juara Umum di SMPN 1 Ngambur dengan nilai rata-ratanya mencapai 8,9.
kepada Warta Lambar, di rumah kontrakan orangtuanya yang jauh dari kata layak, didampingi kedua orangtuany Edi Yosan dan Elis Romlah, Yoanda mengutarakan cita-citanya menjadi guru Bahasa Inggris.
Meski diakui sulit diraih, mengingat kedua orangtuanya hanya buruh tani dengan penghasilan minim, yakni hanya Rp25 ribu/hari. Itu pun bila ada yang ingin menggunakan jasa orang tuanya selaku buruh tani.
Untungnya saat ini pemerintah telah menjalan program Wajib Belajar 9 Tahun, sehingga Yoanda dapat mengeyam pendidikan hingga bangku SMP.
Salah satu gurunya, Rulian Relawati, membenarkan prestasi yang dicapai Yoanda. Selain berprestasi, dia juga memiliki keberanian dan disiplin tinggi, utamanya pengembangan diri dan ikut les Bahasa Inggris.
Terpisah, guru kelasnya saat di SDN 5 Marang tempat Yoanda pernah menyelesaikan pendidikan enam tahun itu, Siryanto, menjelaskan prestasi mantan anak didiknya sudah ada sejak di bangku SD.
Dia berharap, prestasi itu dipertahankan. Dia juga meminta pemerintah, khususnya Pemkab Lambar memberikan perhatian serius terhadap anak daerah yang berprestasi.
“Apalagi dari keluarga yang ekonominya tergolong lemah atau kurang mampu,” pungkasnya. (sul)
Tidak ada komentar