Kandang Sapi di Atas Area Pemakaman
Batuketulis, WL - 24 Agustus 2011
Pembuatan kandang sapi milik Kelompok Tani (Poktan) Harapan Mulia Pekon Batukebayan Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar) bersumber dana bantuan Dinas Pertanian (Distan) Lambar senilai Rp350 juta, dibangun di atas lahan yang telah dihibahkan untuk areal pemakaman.
Wacananya pembuatan kandang 35 ekor sapi itu berikut bangunan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) tersebut, sebagian kayu hanya memanfaatkan kayu-kayu yang ada di sekitar pembuatan kandang serta terkesan kurang koordinasi dengan anggota kelompok dan dikelola langsung oleh Peratin Murtoyo.
Pasalnya, pengerjaan bangunan tidak memberdayakan anggota kelompok, melainkan mengambil pekerja dari Natar Lampung Selatan, sesuai dengan pengakuan salah seorang pekerja Kasim, kepada Warta Lambar, Selasa (23/8). Menurut Kasim, pembangunan tersebut dikelola langsung oleh peratin dan tidak pernah melibatkan anggota poktan. “Kami hanya diperintahkan peratin,” jelasnya.
Namun ketika wartawan koran ini ingin mengkonfirmasikan hal tersebut, kepada Murtoyo peratin tersebut sedang tidak berada di tempat dan terkesan enggan ditemui.
Menyikapi hal itu pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lambar, Asroni, mengatakan pembangunan tersebut diindikasikan telah dikuasai peratin. Seperti letak pembuatan kandang cukup jauh dari pemukiman dan terkesan sembunyi-sembunyi, bahkan dibangun di atas lahan lokasi pemakaman warga serta tidak memberdayakan anggota kelompok.
Masih kata Asroni, banyak ditemukan permasalahan dalam proyek tersebut, seperti tidak transparannya peratin terhadap warga. Hal yang juga dianggap janggal adalah, pembangunan jalan produksi berbentuk susunan batu onderlagh menuju lokasi pembuatan kandang, yang juga salah satu program Distan dianggap tidak maksimal, seperti bahan yang dipakai seperti batu hanya diambil dari sekitar pembangunan dan merupakan tambang tak berizin serta pembangunan terkesan asal jadi.
Asroni menambahkan, ada keterkaitan anatara bantuan ternak sapi dan pembangunan jalan tersebut. Mengingat, kesemuanya merupakan program Distan. “Sepertinya ada keterkaitan antara jalan dengan pembuatan kandang tersebut,” pungkasnya. (san)
Pembuatan kandang sapi milik Kelompok Tani (Poktan) Harapan Mulia Pekon Batukebayan Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar) bersumber dana bantuan Dinas Pertanian (Distan) Lambar senilai Rp350 juta, dibangun di atas lahan yang telah dihibahkan untuk areal pemakaman.
Wacananya pembuatan kandang 35 ekor sapi itu berikut bangunan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) tersebut, sebagian kayu hanya memanfaatkan kayu-kayu yang ada di sekitar pembuatan kandang serta terkesan kurang koordinasi dengan anggota kelompok dan dikelola langsung oleh Peratin Murtoyo.
Pasalnya, pengerjaan bangunan tidak memberdayakan anggota kelompok, melainkan mengambil pekerja dari Natar Lampung Selatan, sesuai dengan pengakuan salah seorang pekerja Kasim, kepada Warta Lambar, Selasa (23/8). Menurut Kasim, pembangunan tersebut dikelola langsung oleh peratin dan tidak pernah melibatkan anggota poktan. “Kami hanya diperintahkan peratin,” jelasnya.
Namun ketika wartawan koran ini ingin mengkonfirmasikan hal tersebut, kepada Murtoyo peratin tersebut sedang tidak berada di tempat dan terkesan enggan ditemui.
Menyikapi hal itu pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lambar, Asroni, mengatakan pembangunan tersebut diindikasikan telah dikuasai peratin. Seperti letak pembuatan kandang cukup jauh dari pemukiman dan terkesan sembunyi-sembunyi, bahkan dibangun di atas lahan lokasi pemakaman warga serta tidak memberdayakan anggota kelompok.
Masih kata Asroni, banyak ditemukan permasalahan dalam proyek tersebut, seperti tidak transparannya peratin terhadap warga. Hal yang juga dianggap janggal adalah, pembangunan jalan produksi berbentuk susunan batu onderlagh menuju lokasi pembuatan kandang, yang juga salah satu program Distan dianggap tidak maksimal, seperti bahan yang dipakai seperti batu hanya diambil dari sekitar pembangunan dan merupakan tambang tak berizin serta pembangunan terkesan asal jadi.
Asroni menambahkan, ada keterkaitan anatara bantuan ternak sapi dan pembangunan jalan tersebut. Mengingat, kesemuanya merupakan program Distan. “Sepertinya ada keterkaitan antara jalan dengan pembuatan kandang tersebut,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar