Kematian Ibu dan Anak Menurun
Bandarlampung, WL - 06 Juli 2011
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung optimistis tercapainya penurunan angka kematian ibu dan anak pada 2015, asalkan diperkuat dengan regulasi peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) dan pembiayaan yang memadai.
"Kami optimistis angka kematian ibu dan anak di Lampung dapat menurun dan mencapai target Millenium Development Goals (MDG's) 2015," kata Kepala Dinkes, Raikhana, di Bandarlampung, Rabu (6/7).
Menurutnya, dari tahun ke tahun angka kematian ibu dan anak cenderung menurun. Dari data dinas 2010 angka kematian ibu melahirkan dan anak mencapai 228 per 100 ribu kelahiran. Tentu angka ini tidak jauh dari target MDG's 2015, yaitu 103 per 100 ribu kelahiran per tahun.
Sejauh ini, Raikhana menambahkan, pemerintah telah berupaya maksimal untuk menurunkan angka persoalan kesehatan ibu dan anak, seperti melatih SDM melalui pelatihan agar lebih terampil mengurus permasalahan ibu dan anak.
Selain itu, pemerintah juga telah memperbanyak jumlah puskesmas yang mempunyai pelayanan dasar serta peningkatan pembiayaan yang teralokasi melalui APBD dan APBD perubahan. Reikhana mengharapkan optimalisasi peranan bidan di Lampung mengatasi permasalahan itu. "Bidan yang merupakan ujung tombak diharapkan bekerjasama secara baik dengan pihak-pihak terkait," sarannya.
Menurutnya, elemen terkait penurunan angka kematian tidak boleh terkotak-kotak. Semuanya, harus bersepakat dan berpadu menunjang pencapaian target.
Sementara itu, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Lampung mengakui jumlah bidan di provinsi itu masih kurang atau belum ideal untuk melayani ibu melahirkan dan balita.
Jumlah bidan saat ini mencapai 4.050 orang dan 3.663 di antaranya merupakan anggota IBI Lampung. Sayangnya persebaran bidan belum merata, khususnya di daerah terpencil. (len)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung optimistis tercapainya penurunan angka kematian ibu dan anak pada 2015, asalkan diperkuat dengan regulasi peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) dan pembiayaan yang memadai.
"Kami optimistis angka kematian ibu dan anak di Lampung dapat menurun dan mencapai target Millenium Development Goals (MDG's) 2015," kata Kepala Dinkes, Raikhana, di Bandarlampung, Rabu (6/7).
Menurutnya, dari tahun ke tahun angka kematian ibu dan anak cenderung menurun. Dari data dinas 2010 angka kematian ibu melahirkan dan anak mencapai 228 per 100 ribu kelahiran. Tentu angka ini tidak jauh dari target MDG's 2015, yaitu 103 per 100 ribu kelahiran per tahun.
Sejauh ini, Raikhana menambahkan, pemerintah telah berupaya maksimal untuk menurunkan angka persoalan kesehatan ibu dan anak, seperti melatih SDM melalui pelatihan agar lebih terampil mengurus permasalahan ibu dan anak.
Selain itu, pemerintah juga telah memperbanyak jumlah puskesmas yang mempunyai pelayanan dasar serta peningkatan pembiayaan yang teralokasi melalui APBD dan APBD perubahan. Reikhana mengharapkan optimalisasi peranan bidan di Lampung mengatasi permasalahan itu. "Bidan yang merupakan ujung tombak diharapkan bekerjasama secara baik dengan pihak-pihak terkait," sarannya.
Menurutnya, elemen terkait penurunan angka kematian tidak boleh terkotak-kotak. Semuanya, harus bersepakat dan berpadu menunjang pencapaian target.
Sementara itu, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Lampung mengakui jumlah bidan di provinsi itu masih kurang atau belum ideal untuk melayani ibu melahirkan dan balita.
Jumlah bidan saat ini mencapai 4.050 orang dan 3.663 di antaranya merupakan anggota IBI Lampung. Sayangnya persebaran bidan belum merata, khususnya di daerah terpencil. (len)
Tidak ada komentar