Kopi Bakal Tembus Rp20 Ribu/Kg
Balikbukit, WL - 03 Juli 2011
Sempat turun hingga Rp15 ribu/Kg kini harga komoditas kopi mulai beranjak naik. Di Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar), harga biji kopi kering Rp17,5 ribu/Kg.
Demikian dikatakan salah seorang agen di Pekon Padangcahya, Iwan, Sabtu (2/7). Menurutnya, diperkirakan dalam waktu dekat harga tanaman musiman tersebut bakal menembus angka Rp20 ribu/Kg.
Selain produksi yang menurun, usianya masa penerimaan siswa baru (PSB) di sekolah menjadi faktor naiknya harga dimaksud. Sebab, kebanyakan biji kopi itu telah dijual petani saat PSB dibuka. Bahkan, persediaan biji kopi di tingkat petani saat ini tergolong menipis.
Diperkirakan, harga Rp17,5 ribu/Kg bakal bertahan hingga akhir bulan ini. Kemudian, bulan Agustus bakal tembus Rp20 ribu/Kg. Meski harga komoditas itu mulai naik, namun tidak disambut antusias beberapa warga. Sebab, biji kopi kebanyakan telah terjual habis.
Inal, contohnya, warga Atarbrak Pekon Tapaksiring Sukau, ini tidak peduli meski harga buah kopi tersebut mencapai Rp20 ribu/Kg. Bahkan harga itu, menurutnya, hanya fantasi dan permainan agen. “Ah percuma harga tinggi tapi barangnya tidak ada,” celetuknya. (esa)
Sempat turun hingga Rp15 ribu/Kg kini harga komoditas kopi mulai beranjak naik. Di Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar), harga biji kopi kering Rp17,5 ribu/Kg.
Demikian dikatakan salah seorang agen di Pekon Padangcahya, Iwan, Sabtu (2/7). Menurutnya, diperkirakan dalam waktu dekat harga tanaman musiman tersebut bakal menembus angka Rp20 ribu/Kg.
Selain produksi yang menurun, usianya masa penerimaan siswa baru (PSB) di sekolah menjadi faktor naiknya harga dimaksud. Sebab, kebanyakan biji kopi itu telah dijual petani saat PSB dibuka. Bahkan, persediaan biji kopi di tingkat petani saat ini tergolong menipis.
Diperkirakan, harga Rp17,5 ribu/Kg bakal bertahan hingga akhir bulan ini. Kemudian, bulan Agustus bakal tembus Rp20 ribu/Kg. Meski harga komoditas itu mulai naik, namun tidak disambut antusias beberapa warga. Sebab, biji kopi kebanyakan telah terjual habis.
Inal, contohnya, warga Atarbrak Pekon Tapaksiring Sukau, ini tidak peduli meski harga buah kopi tersebut mencapai Rp20 ribu/Kg. Bahkan harga itu, menurutnya, hanya fantasi dan permainan agen. “Ah percuma harga tinggi tapi barangnya tidak ada,” celetuknya. (esa)
Tidak ada komentar