Lambar Pasok 220 MW Energi Listrik
Suoh, WL - Rencana pengelolaan sumber panas bumi (geothermal) Suoh-Sekincau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) oleh PT. Chevron telah dilakukan April silam. Warga setempat menyambut positif rencana tersebut, bahkan berharap secepatnya dilaksanakan.
“Mudah-mudahan saja keberadan PT. Chevron ini tidak hanya mengelola potensi yang ada, lebih dari itu memperhatikan prasarana dan sarana umum yang masih sangat minim di Suoh ini, utamanya masalah jalan,” ungkap Marto, warga setempat yang dimintai komentarnya ihwal tersebut, Senin 20/6).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Ujang Misron SH, MP, mengatakan isi sosialisasi oleh policy, goverment, and public affairs (PGPA) Chevron Alimin Ginting tersebut, mengatakan kegiatan itu dimaksudkan agar masyarakat mendapat penjelasan ihwal panas bumi yang bermuara pada upaya peningkatan kesejahteraannya.
Chevron—perusahaan pengelolanya—telah pula menjelaskan mekanisme cara kerja untuk lima tahun ke depan. Dijelaskan, apapun yang dikerjakan pihak perusahaan sama sekali tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitarnya karena kegiatan tersebut tergolong ramah lingkungan dengan tingkat risiko rendah.
“Chevron telah melakukan sosialisasi 3G, yakni geologi, geothermal, dan geokimia. Setelah 3G ini sudah bisa eksplorasi untuk menentukan titik-titiknya. Kemudian sampai pada ekploitasi yang diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 220 MW,” tutup Ujang. (aga)
“Mudah-mudahan saja keberadan PT. Chevron ini tidak hanya mengelola potensi yang ada, lebih dari itu memperhatikan prasarana dan sarana umum yang masih sangat minim di Suoh ini, utamanya masalah jalan,” ungkap Marto, warga setempat yang dimintai komentarnya ihwal tersebut, Senin 20/6).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Ujang Misron SH, MP, mengatakan isi sosialisasi oleh policy, goverment, and public affairs (PGPA) Chevron Alimin Ginting tersebut, mengatakan kegiatan itu dimaksudkan agar masyarakat mendapat penjelasan ihwal panas bumi yang bermuara pada upaya peningkatan kesejahteraannya.
Chevron—perusahaan pengelolanya—telah pula menjelaskan mekanisme cara kerja untuk lima tahun ke depan. Dijelaskan, apapun yang dikerjakan pihak perusahaan sama sekali tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitarnya karena kegiatan tersebut tergolong ramah lingkungan dengan tingkat risiko rendah.
“Chevron telah melakukan sosialisasi 3G, yakni geologi, geothermal, dan geokimia. Setelah 3G ini sudah bisa eksplorasi untuk menentukan titik-titiknya. Kemudian sampai pada ekploitasi yang diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 220 MW,” tutup Ujang. (aga)
Tidak ada komentar