LSM Serukan Perketat Sistem Pengawasan
Pesisir Tengah, WL - 18 Agustus 2011
Diakui atau tidak, cepat atau lambat, sistem pengawasan yang dilakukan oleh pihak terkait atas kinerja Pemerintah Kabupten (Pemkab) Lampung Barat (Barat) dan jajarannya semakin lemah. Pasalnya, kekuatan pengawasan mandul dengan adanya semacam upaya tersistematis dari penentu kebijakan atas program yang diterapkan dan hanya mengejar kepentingan sesaat.
Ketua Umum LSM Wadah Aspirasi Rakyat (WAY) Lambar, April Liswar, mengkritisi hal tersebut. Dia mengajak semua pihak membuka mata lebar-lebar, menerima dan mendengarkan masukan, serta mempertajam indera keenam, andil melakukan pengawasan. “Mari sama-sama kita mengawasi pembangunan di Lambar. Apakah itu proyek yang dikerjakan, penempatan dan rekrutmen pegawai dan pejabat, termasuk kinerja petinggi dan anggota dewannya,” ungkap April, Rabu (17/8) lalu.
April khawatir ketika pengawasan lemah, pembangunan yang berkualitas jauh panggang dari api, tidak seperti yang diharapkan. Demikian juga kinerja wakil rakyat, meninggalkan misi utama sebagai penyambung lidah rakyat. April bukan hanya mengkritisi kebijakan dan atau pengawasan pada proyek fisik semata, lebih dari itu pada upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusianya juga.
Misalnya, seorang guru yang kerap meninggalkan tugas, guru bidang studi atau guru pembimbing yang tak menguasai bidang tugasnya, termasuk juga penempatan guru yang tidak merata. Sebab, bukan persoalan jika sekolah favorit gurunya banyak, sementara sekolah yang relatif jauh dari keramaian justru kekurangan guru.
“Pada prinsipnya, LSM ini sangat mendukung program pemerintah yang prosedural, adil, dan transparan. Tapi ketika kami menemukan indikasi penyimpangan, memang sudah menjadi kewajiban kami menyuarakannya. Kami meminta agar pembangunan fisik dan nonfisik sesuai dengan aturan yang jelas agar mendapatkan hasil berkualitas,” pungkasnya. (aga)
Tidak ada komentar