Pemalak di Objek Wisata Pantai Pesisir
Krui Selatan, WL - 19 Juli 2011
Indahnya panorama pantai yang terbentang di sepanjang pesisir pantai Krui Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tentunya menjadi pesona tersendiri bagi penikmat wisata domistik (wisdom) maupun mancanegara (wisman). Namun, kenyamanan dan keamanan tentunya tidak kalah pentingnya sebagai penunjang kemajuan atas keindahan wisata tersebut.
Faktor keamanan ini yang masih dipertaruhkan penikmat wisata bahari dengan kerap terjadinya pemalakan liar oleh orang yang tidak bertanggungjawab dengan sasarn pengunjung.
Sebut saja HS salah seorang warga yang diketahui berasal dari Kecamatan Balikbukit ini, kepada Warta Lambar, Senin (18/7), menceritakan kejadian yang tidak diharapkannya itu, dimana ketika itu dia dan teman wanitanya berlibur ke pantai pesisir, Minggu (17/7).
Saat tengah santai menikmati keindahan Pantai Walur sembari foto-foto, tiba-tiba datang seseorang yang tidak dikenal mengaku warga sekitar dan langsung meneror dengan menuding HS dan teman wanitanya berbuat mesum di tempat tersebut.
Setelah itu orang asing itu meminta dua buah handphone dan uang tunai yang ada sebesar Rp80.500. Tak hanya sampai di situ, surat kendaraan milik HS pun dirampas. Setelah itu orang tak dikenal HS itu pergi dengan meninggalkan pesan agar Senin (18/7) barang milik HS ditebus Rp2,5 juta.
Hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan ditunggu HS sejak Senin (19/7) pagi belum juga menampakkan batang hidungnya. Salah searang tokoh masyarakat Krui, Bicon, yang juga turut menunggu kedatangan si pemalak itu, mengatakan perbuatan seperti ini tidak boleh dibiarkan.
Dan harus segera ditindaklanjuti ke pihak penegak hukum. itu bertujuan agar dapat segera menyatukan misi menangkap dan memberi sanksi hukuman yang seberat beratnya. “Agar pariwisata di pantai Walur khususnya dan pesisir umumnya tidak tercoreng,” tegasnya. (sul)
Indahnya panorama pantai yang terbentang di sepanjang pesisir pantai Krui Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tentunya menjadi pesona tersendiri bagi penikmat wisata domistik (wisdom) maupun mancanegara (wisman). Namun, kenyamanan dan keamanan tentunya tidak kalah pentingnya sebagai penunjang kemajuan atas keindahan wisata tersebut.
Faktor keamanan ini yang masih dipertaruhkan penikmat wisata bahari dengan kerap terjadinya pemalakan liar oleh orang yang tidak bertanggungjawab dengan sasarn pengunjung.
Sebut saja HS salah seorang warga yang diketahui berasal dari Kecamatan Balikbukit ini, kepada Warta Lambar, Senin (18/7), menceritakan kejadian yang tidak diharapkannya itu, dimana ketika itu dia dan teman wanitanya berlibur ke pantai pesisir, Minggu (17/7).
Saat tengah santai menikmati keindahan Pantai Walur sembari foto-foto, tiba-tiba datang seseorang yang tidak dikenal mengaku warga sekitar dan langsung meneror dengan menuding HS dan teman wanitanya berbuat mesum di tempat tersebut.
Setelah itu orang asing itu meminta dua buah handphone dan uang tunai yang ada sebesar Rp80.500. Tak hanya sampai di situ, surat kendaraan milik HS pun dirampas. Setelah itu orang tak dikenal HS itu pergi dengan meninggalkan pesan agar Senin (18/7) barang milik HS ditebus Rp2,5 juta.
Hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan ditunggu HS sejak Senin (19/7) pagi belum juga menampakkan batang hidungnya. Salah searang tokoh masyarakat Krui, Bicon, yang juga turut menunggu kedatangan si pemalak itu, mengatakan perbuatan seperti ini tidak boleh dibiarkan.
Dan harus segera ditindaklanjuti ke pihak penegak hukum. itu bertujuan agar dapat segera menyatukan misi menangkap dan memberi sanksi hukuman yang seberat beratnya. “Agar pariwisata di pantai Walur khususnya dan pesisir umumnya tidak tercoreng,” tegasnya. (sul)
Tidak ada komentar