Pembangunan SDN Usangsadu Salahi Spek
Bengkunatbelimbing, WL - 28 Juli 2011
Pembangunan dengan mengunakan biaya tinggi belum tentu mendapatkan hasil maksimal. Hasil investigasi wartawan koran ini, bersama tokoh masyarakat Kecamatan Bengkunatbelimbing Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Syahlani, baru baru ini terkait pembangunan gedung tersebut SDN Usangsadu kecamatan setempat yang diduga terjadi penyimpangan.
Indiksinya tampak pada tiang kolom tembok yang hanya dipasang satu. Sementara dalam RAB seharusnya dipasang dua. Kemidian pengecoran slup tidak menggunakan split tapi krokos. Menurut Syahlani pekerjaan tersebut jelas menyalahi spesifikasi teknis (spek).
Sementara, pemakaian krokos untuk bahan pengecoran dimaksud diakui pekerja yang enggan disebut namanya. Mengenai pemasangan satu tiang kolom menurut pekerja merupakan perintah pengawas karena tidak begitu berpengaruh.
Disinggung nama pemborong proyek tersebut, tidak ada seorang pekerjapun yang tahu. Sementara pengawas diakui datang satu kali dalam satu minggu. Wartawan koran ini kesulitan mencari informasi. Terlebih, papan informasi proyek tidak terpasang.
Tak pelak kejangggalan dimaksud mendapat tanggapan serius dari DPRD asal DP I, Khoiril Iswan. Menurut Khoiril, pihaknya bakal menjadualkan turun ke lapangan untuk mengecek pekerjaan tersebut. “Kalau ada kejanggalan akan kita peringatkan dan harus diperbaiki, bila perlu dibongkar,” tegasnya. (sul)
Pembangunan dengan mengunakan biaya tinggi belum tentu mendapatkan hasil maksimal. Hasil investigasi wartawan koran ini, bersama tokoh masyarakat Kecamatan Bengkunatbelimbing Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Syahlani, baru baru ini terkait pembangunan gedung tersebut SDN Usangsadu kecamatan setempat yang diduga terjadi penyimpangan.
Indiksinya tampak pada tiang kolom tembok yang hanya dipasang satu. Sementara dalam RAB seharusnya dipasang dua. Kemidian pengecoran slup tidak menggunakan split tapi krokos. Menurut Syahlani pekerjaan tersebut jelas menyalahi spesifikasi teknis (spek).
Sementara, pemakaian krokos untuk bahan pengecoran dimaksud diakui pekerja yang enggan disebut namanya. Mengenai pemasangan satu tiang kolom menurut pekerja merupakan perintah pengawas karena tidak begitu berpengaruh.
Disinggung nama pemborong proyek tersebut, tidak ada seorang pekerjapun yang tahu. Sementara pengawas diakui datang satu kali dalam satu minggu. Wartawan koran ini kesulitan mencari informasi. Terlebih, papan informasi proyek tidak terpasang.
Tak pelak kejangggalan dimaksud mendapat tanggapan serius dari DPRD asal DP I, Khoiril Iswan. Menurut Khoiril, pihaknya bakal menjadualkan turun ke lapangan untuk mengecek pekerjaan tersebut. “Kalau ada kejanggalan akan kita peringatkan dan harus diperbaiki, bila perlu dibongkar,” tegasnya. (sul)
Tidak ada komentar