Pengawas SPBU Bantah Sembunyikan BBM
Pesisir Selatan, WL - 12 Juli 2011
Adanya laporan warga terkait disembunyikannya bahan bakar minyak (BBM) jenis premium guna menaikkan harganya di SPBU Bangunnegara dengan nomor registrasi 24348118. Pengawas SPBU Haryono, mengatakan, kepada Warta Lambar Selasa (12/7), pihaknya tidak pernah menyembunyikan BBM jenis premium semata-mata untuk menaikkan harga. “Kami tidak pernah menyembunyikan bensin hanya karena mau menaikkan harga,” terang Haryono.
Masih kata Haryono, pihaknya memang benar membatasi pagi para pengecor bensin sebanyak dua jeriken per orang. Itu bertujuan agar para pengecor mendapatkan bensin dengan merata.
Dia juga menjelaskan yang menaikkan harga bensin adalah ulah pengecor itu sendiri dengan cara menunggu bensin yang di SPBU habis terlebih dulu baru pengecor menjual dagangannya. Dengan demikian para pengecor tersebut menjual kembali bensinnya dengan harga yang cukup tinggi. “Mereka (pengecor, Red) menjualnya dengan harga antara Rp5.500/liter-Rp7 ribu/liter,” lanjut Haryono.
Pihaknya mengaku tidak sekalipun menyembunyikan bensin. Namun pihaknya hanya membatasinya dengan dua jeriken per orang. Itu mengingat para pengecor saat ini terus meningkat. “Yakni dari 48 orang menjadi 208 orang,” tutup Haryono. (nov)
Adanya laporan warga terkait disembunyikannya bahan bakar minyak (BBM) jenis premium guna menaikkan harganya di SPBU Bangunnegara dengan nomor registrasi 24348118. Pengawas SPBU Haryono, mengatakan, kepada Warta Lambar Selasa (12/7), pihaknya tidak pernah menyembunyikan BBM jenis premium semata-mata untuk menaikkan harga. “Kami tidak pernah menyembunyikan bensin hanya karena mau menaikkan harga,” terang Haryono.
Masih kata Haryono, pihaknya memang benar membatasi pagi para pengecor bensin sebanyak dua jeriken per orang. Itu bertujuan agar para pengecor mendapatkan bensin dengan merata.
Dia juga menjelaskan yang menaikkan harga bensin adalah ulah pengecor itu sendiri dengan cara menunggu bensin yang di SPBU habis terlebih dulu baru pengecor menjual dagangannya. Dengan demikian para pengecor tersebut menjual kembali bensinnya dengan harga yang cukup tinggi. “Mereka (pengecor, Red) menjualnya dengan harga antara Rp5.500/liter-Rp7 ribu/liter,” lanjut Haryono.
Pihaknya mengaku tidak sekalipun menyembunyikan bensin. Namun pihaknya hanya membatasinya dengan dua jeriken per orang. Itu mengingat para pengecor saat ini terus meningkat. “Yakni dari 48 orang menjadi 208 orang,” tutup Haryono. (nov)
Tidak ada komentar