Pengerjaan Proyek Terkendala Cuaca
Balikbukit, WL - 03 Juli 2011
Proyek jalan provinsi jalur Liwa-Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang tengah berjalan kini menghadapi kendala non-teknis, yakni musim penghujan. Demikian dikatakan pengawas lapangan proyek senilai Rp3,5 miliar itu, Budi, kepada Warta Lambar, Minggu (3/7).
Bahkan, beton tumbuk yang dipasang di beberapa titik rawan (spot-spot) hancur akibat hujan turun kala pihaknya tengah melangsungkan pekerjaan tersebut. Meski demikian pihaknya berjanji memperbaiki kerusakan tersebut.
Selain cuaca, faktor kendaraan sarat muatan juga menjadi kendala bagi pihaknya. Sebab, belum sempat beton tumbuk belum saja kering telah terlindas ban kendaraan dimaksud.
Bahkan, pihaknya menyetop sementara pengerjaan cor beton sepanjang 1.600M tersebut guna memastikan cuaca benar-benar mendukung. “Sementara pekerja istirahat karena cuaca tidak mendukung,” tandasnya.
Sekadar diketahui, proyek pada jalur dimaksud—dari PN Liwa-Perbatasan OKU Selatan—proyek tersebut menghabiskan dana Rp3,5 miliar. Dana tersebut bakal digunakan untuk lapen over lay atau hotmix di beberapa titik kerusakan terparah. Selain itu, dana tersebut juga dipergunakan pembersihan siring (drainase) beton tumbuk sepanjang 1.600M juga di titik yang dianggap rawan. (esa)
Proyek jalan provinsi jalur Liwa-Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang tengah berjalan kini menghadapi kendala non-teknis, yakni musim penghujan. Demikian dikatakan pengawas lapangan proyek senilai Rp3,5 miliar itu, Budi, kepada Warta Lambar, Minggu (3/7).
Bahkan, beton tumbuk yang dipasang di beberapa titik rawan (spot-spot) hancur akibat hujan turun kala pihaknya tengah melangsungkan pekerjaan tersebut. Meski demikian pihaknya berjanji memperbaiki kerusakan tersebut.
Selain cuaca, faktor kendaraan sarat muatan juga menjadi kendala bagi pihaknya. Sebab, belum sempat beton tumbuk belum saja kering telah terlindas ban kendaraan dimaksud.
Bahkan, pihaknya menyetop sementara pengerjaan cor beton sepanjang 1.600M tersebut guna memastikan cuaca benar-benar mendukung. “Sementara pekerja istirahat karena cuaca tidak mendukung,” tandasnya.
Sekadar diketahui, proyek pada jalur dimaksud—dari PN Liwa-Perbatasan OKU Selatan—proyek tersebut menghabiskan dana Rp3,5 miliar. Dana tersebut bakal digunakan untuk lapen over lay atau hotmix di beberapa titik kerusakan terparah. Selain itu, dana tersebut juga dipergunakan pembersihan siring (drainase) beton tumbuk sepanjang 1.600M juga di titik yang dianggap rawan. (esa)
Tidak ada komentar