Pengerjaan RKB BI Tak Jelas
Krui Selatan, WL - 28 Juli 2011
Tren pengerjaan proyek fisik tanpa papan informasi kian menjadi. Hal tersebut tentunya tidak pantas dibiarkan karena itu merupakan identitas suatu pekerjaan sekaligus selaku media penyampai identitas proyek yang tengah dikerjakan.
Hasil investigasi Warta Lambar, Selasa (26/7), proyek pengerjaan Ruang Kelas Baru (RKB) Pondok Pesantren Bina Islami (BI) Pekon Balaikencana Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), misalnya, tampak miris. Celakanya, tidak ada yang tahu asal muasal proyek tersebut.
Parahnya lagi, tidak ada yang dapat ditemui selain pekerja. sementara pembangunan dimaksud tampak sekali kejanggalan, utamanya pada pondasi yang mayoritas menggunakan batu bulat dan pasir laut, serta menggunakan 8 seluruhnya.
Salah seorang pekerja yang mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan, membenarkan ihwal dimaksud. Meski begitu pihaknya mengaku pekerja hanya menggunakan material yang telah disiapkan. “Yang dipasang apa yang ada, itu kami pasang jelasnya,” jelasnya.
Disinggung nama pemborong, pekerja ini menyebut pemborong pembanunan RKB dimaksud bernama Yopi salah seorang warga Kotabumi Lampung Utara. Saat ditanya nomor kontaknya pekerja tersebut mengaku tidak tahu.
Terpisah, pemuda pesisir yang peduli terhadap pembangunan, Usuf, menjelaskan jika hasil temuan tersebut seharusnya segera ditindaklanjuti, utamanya oleh instansi terkait. Dia tak begitu senang jika Lambar terlebih di daerah pesisir dijadikan kelinci percobaan pengerjaan proyek tidak benar.
“Ambil tindakan tegas, hentikan pembangunan atau bongkar dan bangun kembali. Karena ini memberikan efek jera bagi pemborong lain. Dan kualitas pekerjaan dapat dijamin. Jangan sampai uang negara berhamburan, sementara hasilnya tak maksimal,” tutup Usuf. (sul)
Tren pengerjaan proyek fisik tanpa papan informasi kian menjadi. Hal tersebut tentunya tidak pantas dibiarkan karena itu merupakan identitas suatu pekerjaan sekaligus selaku media penyampai identitas proyek yang tengah dikerjakan.
Hasil investigasi Warta Lambar, Selasa (26/7), proyek pengerjaan Ruang Kelas Baru (RKB) Pondok Pesantren Bina Islami (BI) Pekon Balaikencana Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), misalnya, tampak miris. Celakanya, tidak ada yang tahu asal muasal proyek tersebut.
Parahnya lagi, tidak ada yang dapat ditemui selain pekerja. sementara pembangunan dimaksud tampak sekali kejanggalan, utamanya pada pondasi yang mayoritas menggunakan batu bulat dan pasir laut, serta menggunakan 8 seluruhnya.
Salah seorang pekerja yang mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan, membenarkan ihwal dimaksud. Meski begitu pihaknya mengaku pekerja hanya menggunakan material yang telah disiapkan. “Yang dipasang apa yang ada, itu kami pasang jelasnya,” jelasnya.
Disinggung nama pemborong, pekerja ini menyebut pemborong pembanunan RKB dimaksud bernama Yopi salah seorang warga Kotabumi Lampung Utara. Saat ditanya nomor kontaknya pekerja tersebut mengaku tidak tahu.
Terpisah, pemuda pesisir yang peduli terhadap pembangunan, Usuf, menjelaskan jika hasil temuan tersebut seharusnya segera ditindaklanjuti, utamanya oleh instansi terkait. Dia tak begitu senang jika Lambar terlebih di daerah pesisir dijadikan kelinci percobaan pengerjaan proyek tidak benar.
“Ambil tindakan tegas, hentikan pembangunan atau bongkar dan bangun kembali. Karena ini memberikan efek jera bagi pemborong lain. Dan kualitas pekerjaan dapat dijamin. Jangan sampai uang negara berhamburan, sementara hasilnya tak maksimal,” tutup Usuf. (sul)
Tidak ada komentar