Perumahan SDN 1 Negeriratu tak Layak Huni
Ngambur, WL - 15 Agustus 2011
Mengajar merupakan kewajiban yang harus dilaksakan seorang guru. Untuk melaksanakan tugas dengan maksimal seorang guru tak jarang terkadang harus tinggal di perumahan sekolah tempat tugasnya. Namun tak setiap sekolah menyiapkan perumahan yang layak untuk guru yang kelak bermukim di perumahn tersebut. Di SDN 1 Negeriratu Kecamatan Ngambur Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tampak sekali jika perumahan di komplek sekolah itu dinilai beberapa pihak tidak cukup layak untuk dihuni.
Kepada Warta Lambar, salah seorang guru yang bertugas di sekolah itu, Ernawati, mengatakan untuk melaksanakan tugas dengan maksimal Ernawati bersama keluarga harus tinggal di perumahan di komlpek tempatnya bertugas meski selintas keadaan perumahan tersebut tidak layak huni.
Lanjutnya, perumahan yang ditempatinya saat ini, dibangun tahun 1992. Meski begitu sampai kini belum pernah direhab. Bahkan, atap sudah banyak yang bocor, dindind yang terbuat dari papan banyak yang lapuk dimakan usia. Belum lagi lantai sudah banyak yang pecah. Dia berharap semoga pemerintah dalam waktu dekat merehap atau membangun kembali perumahan guru.
Secara terpisah, Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan Indonesia (LP2I) Cabang Lamar, Hazairin, kepada koran ini menyampaikan pemerintah seharusnya memberi perhatian lebih pada pembangunan terutama ubtuk sekolah yang lokasinya juah dari jangkauan. Ini supaya menjadi prioritas agar manfaat dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masarakat,” pungkasnya. (sul)
Mengajar merupakan kewajiban yang harus dilaksakan seorang guru. Untuk melaksanakan tugas dengan maksimal seorang guru tak jarang terkadang harus tinggal di perumahan sekolah tempat tugasnya. Namun tak setiap sekolah menyiapkan perumahan yang layak untuk guru yang kelak bermukim di perumahn tersebut. Di SDN 1 Negeriratu Kecamatan Ngambur Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tampak sekali jika perumahan di komplek sekolah itu dinilai beberapa pihak tidak cukup layak untuk dihuni.
Kepada Warta Lambar, salah seorang guru yang bertugas di sekolah itu, Ernawati, mengatakan untuk melaksanakan tugas dengan maksimal Ernawati bersama keluarga harus tinggal di perumahan di komlpek tempatnya bertugas meski selintas keadaan perumahan tersebut tidak layak huni.
Lanjutnya, perumahan yang ditempatinya saat ini, dibangun tahun 1992. Meski begitu sampai kini belum pernah direhab. Bahkan, atap sudah banyak yang bocor, dindind yang terbuat dari papan banyak yang lapuk dimakan usia. Belum lagi lantai sudah banyak yang pecah. Dia berharap semoga pemerintah dalam waktu dekat merehap atau membangun kembali perumahan guru.
Secara terpisah, Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan Indonesia (LP2I) Cabang Lamar, Hazairin, kepada koran ini menyampaikan pemerintah seharusnya memberi perhatian lebih pada pembangunan terutama ubtuk sekolah yang lokasinya juah dari jangkauan. Ini supaya menjadi prioritas agar manfaat dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masarakat,” pungkasnya. (sul)
Tidak ada komentar