Petugas Pustu Basungan Mengeluh
Pagardewa,WL - 07 Juli 2011
Petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) Pekon Basungan Kecamatan Pagardewa Kabupaten Lampung barat (Lambar) mengeluhkan kondisi jalan penghubung Pagardewa-Sekincau yang masih memrihatinkan.
Terlebih jarak tempuh menuju Pusksmas Sekincau cukup jauh, belum lagi sarana transportasi seperti ambulance untuk membawa pasien sat merujuk ke RSUD Liwa belum ada.
Keluhan lain, sikap beberapa keluarga pasien yang seolah menjadi raja manakala berobat di pustu itu.
Hal tersebut dijelaskan Kepala Pustu Zulkarnain, kepada Warta Lambar, Kamis (7/7). Menurutnya, jarak tempuh yang terbilang jauh menjadi alasan tersendiri keluarga pasien enggan menuruti niat petugas merujuk pasien ke puskesmas induk atau RSU.
Zul—demikian sapaan akrab Zulkarnain—menambahkan dia dan istrinya, Surimas, yang juga petugas di pustu tersebut kerap tersinggung atas sikap apatis dari keluarga pasien. Saat kondisi kesehatan pasien yang mengharuskan dirujuk dan disampaikan ke keluarga pasien malah bersikap kurang ramah, bahkan mencaci maki. “Sedikit-sedikit rujuk!” ujar Zul menirukan gerutu keluarga pasien.
Masih kata Zul, seharusnya warga mengerti keadaan pustu tersebut yang belum memungkinkan untuk rawat inap dan persalinan yang tergolong sulit. “Kita hanya bisa menangani pasien persalinan normal. Untuk penyulit itu harus dirujuk ke puskesmas induk dan selanjutnya akan dirujuk ke RSUD Liwa.”
Zul berharap dinas terkait memikirkan ihwal kurangnya fasilitas dan transportasi ke Pustu Basungan.
Pihaknya juga berharap dinas terkait mementingkan pembangunan di Kecamatan Pagardewa, khususnya jalan. “Karena itu menjadi salah satu kendala saat merujuk pasien ke puskesmas induk,” tandas Zul. (nop)
Petugas Puskesmas Pembantu (Pustu) Pekon Basungan Kecamatan Pagardewa Kabupaten Lampung barat (Lambar) mengeluhkan kondisi jalan penghubung Pagardewa-Sekincau yang masih memrihatinkan.
Terlebih jarak tempuh menuju Pusksmas Sekincau cukup jauh, belum lagi sarana transportasi seperti ambulance untuk membawa pasien sat merujuk ke RSUD Liwa belum ada.
Keluhan lain, sikap beberapa keluarga pasien yang seolah menjadi raja manakala berobat di pustu itu.
Hal tersebut dijelaskan Kepala Pustu Zulkarnain, kepada Warta Lambar, Kamis (7/7). Menurutnya, jarak tempuh yang terbilang jauh menjadi alasan tersendiri keluarga pasien enggan menuruti niat petugas merujuk pasien ke puskesmas induk atau RSU.
Zul—demikian sapaan akrab Zulkarnain—menambahkan dia dan istrinya, Surimas, yang juga petugas di pustu tersebut kerap tersinggung atas sikap apatis dari keluarga pasien. Saat kondisi kesehatan pasien yang mengharuskan dirujuk dan disampaikan ke keluarga pasien malah bersikap kurang ramah, bahkan mencaci maki. “Sedikit-sedikit rujuk!” ujar Zul menirukan gerutu keluarga pasien.
Masih kata Zul, seharusnya warga mengerti keadaan pustu tersebut yang belum memungkinkan untuk rawat inap dan persalinan yang tergolong sulit. “Kita hanya bisa menangani pasien persalinan normal. Untuk penyulit itu harus dirujuk ke puskesmas induk dan selanjutnya akan dirujuk ke RSUD Liwa.”
Zul berharap dinas terkait memikirkan ihwal kurangnya fasilitas dan transportasi ke Pustu Basungan.
Pihaknya juga berharap dinas terkait mementingkan pembangunan di Kecamatan Pagardewa, khususnya jalan. “Karena itu menjadi salah satu kendala saat merujuk pasien ke puskesmas induk,” tandas Zul. (nop)
Tidak ada komentar