Pocong Flying Fox Hebohkan BKS
Bandarlampung, WL
Hantu, dalam pikiran kita tentu adalah makhluk yang menyeramkan dan menakutkan. Tak heran kemunculannya yang secara beramai-ramai di Bambu Kuning Square (BKS) Tanjungkarang cukup membuat para remaja berbondong-bondong ingin bertemu.
Wah, mengapa demikian? Apa remaja di Kota Tapis ini tak takut lagi dengan keberadaan hantu? Hmm…, ternyata bukan begitu. Hantu yang hadir di BKS bukan sembarang hantu.
Diceritakan bahwa di sebuah sekolah, terdapat anak-anak yang sering menggunakan berbagai obat-obatan terlarang, miras dan narkoba.
Sehingga mereka harus menanggung akibatnya untuk mati sia-sia, bergentayangan menjadi hantu. Dari cerita tersebut dapat dipetik pesan moral, khususnya bagi remaja, untuk tidak menjajal narkoba dan barang-barang haram tersebut. Seperti yang dituturkan Thompson, pemilik rumah hantu di BKS, Rabu (29/6).
Menurut Thompson, rumah hantu tersebut sudah berkeliling di 10 kota dan terbesar karena berukuran hingga 15M x15M, sehingga euforia dari rumah hantu itu semakin terasa.
Rini, salah seorang pengunjung terduduk lemas dan sedikit pucat. Rambutnya yang panjang tergerai berantakan. Dia baru saja masuk ke dalam rumah hantu. Menurutnya karena dia terlalu takut, maka ia nyaris pingsan. Sehingga harus ditenangkan oleh rekan-rekannya.
Thompson juga mengatakan sudah ada beberapa remaja yang mencoba memacu adrenalin, khususnya remaja putri hingga terkulai lemas. Tetapi mereka semua cukup senang bahkan ada yang masuk hingga dua kali ditemani sebanyak 15 hantu, bahkan ada pocong flying fox.
Terpisah, Gini, wanita yang tak lain adalah istri Thompson mengatakan dalam sehari pihaknya bisa menjual tiket masuk seharga Rp10 ribu/orang hingga 700 tiket. Bahkan saat malam Minggu bisa menjual hingga 11.00 tiket. Bisa di kalkulasi pendapatannya hingga puluhan juta.
Tetapi pihaknya tetap mengedepankan pesan moral, bahwa remaja tidak seharusnya terjerumus dalam dunia narkoba. Bagi Anda yang berminat untuk coba-coba memasuki rumah hantu tersebut datang saja ke BKS dan rasakan euforianya, hingga 15 Juli mendatang, untuk selanjutnya berpindah ke Kota Padang. (len)
Hantu, dalam pikiran kita tentu adalah makhluk yang menyeramkan dan menakutkan. Tak heran kemunculannya yang secara beramai-ramai di Bambu Kuning Square (BKS) Tanjungkarang cukup membuat para remaja berbondong-bondong ingin bertemu.
Wah, mengapa demikian? Apa remaja di Kota Tapis ini tak takut lagi dengan keberadaan hantu? Hmm…, ternyata bukan begitu. Hantu yang hadir di BKS bukan sembarang hantu.
Diceritakan bahwa di sebuah sekolah, terdapat anak-anak yang sering menggunakan berbagai obat-obatan terlarang, miras dan narkoba.
Sehingga mereka harus menanggung akibatnya untuk mati sia-sia, bergentayangan menjadi hantu. Dari cerita tersebut dapat dipetik pesan moral, khususnya bagi remaja, untuk tidak menjajal narkoba dan barang-barang haram tersebut. Seperti yang dituturkan Thompson, pemilik rumah hantu di BKS, Rabu (29/6).
Menurut Thompson, rumah hantu tersebut sudah berkeliling di 10 kota dan terbesar karena berukuran hingga 15M x15M, sehingga euforia dari rumah hantu itu semakin terasa.
Rini, salah seorang pengunjung terduduk lemas dan sedikit pucat. Rambutnya yang panjang tergerai berantakan. Dia baru saja masuk ke dalam rumah hantu. Menurutnya karena dia terlalu takut, maka ia nyaris pingsan. Sehingga harus ditenangkan oleh rekan-rekannya.
Thompson juga mengatakan sudah ada beberapa remaja yang mencoba memacu adrenalin, khususnya remaja putri hingga terkulai lemas. Tetapi mereka semua cukup senang bahkan ada yang masuk hingga dua kali ditemani sebanyak 15 hantu, bahkan ada pocong flying fox.
Terpisah, Gini, wanita yang tak lain adalah istri Thompson mengatakan dalam sehari pihaknya bisa menjual tiket masuk seharga Rp10 ribu/orang hingga 700 tiket. Bahkan saat malam Minggu bisa menjual hingga 11.00 tiket. Bisa di kalkulasi pendapatannya hingga puluhan juta.
Tetapi pihaknya tetap mengedepankan pesan moral, bahwa remaja tidak seharusnya terjerumus dalam dunia narkoba. Bagi Anda yang berminat untuk coba-coba memasuki rumah hantu tersebut datang saja ke BKS dan rasakan euforianya, hingga 15 Juli mendatang, untuk selanjutnya berpindah ke Kota Padang. (len)
Tidak ada komentar