PT. WTE Pertanyakan Hasil Negoisasi
Sumberjaya, WL - 04 Agustus 2011
Pembangunan Saluran Tegangan Tinggi (Sutet) Sumberjaya-Liwa Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang wacananya akan dilakukan dalam waktu dekat, dan bahkan material sebagian telah didatangkan, namun hingga kini hasil negoisasi pihak PLN dengan warga ihwal pembebasan lahan yang terkena tapak tower sutet, belum diterima pihak PT Wahanayasa Tran Enargi (WTE).
Hal tersebut dijelaskan Kepala Gudang PT. WTE Burhanuddin, kepada Warta Lambar, Kamis (4/8). Menurutnya, pihak PT. WTE tinggal menunggu hasil negosiasi antara warga dengan PLN mengingat titik yang terkena pembangunan tersebut telah diterima pihak PT.
Ditambahkannya, pihaknya telah tinggal di Lambar selama beberapa bulan, hanya untuk menunggu hasil negosiasi pihak PLN dengan warga. Masih kata dia, selama beberapa bulan ini, pihak perusahaan mengeluarkan dana tidak sedikit untuk kehidupan karyawannya yang telah tinggal di Lambar sejak beberapa bulan tersebut. “Kalau terlalu lama perusahaan rugi,” jelasnya.
Pasalnya. Selain karyawan yang telah tinggal lama, material juga telah didatangkan. Untuk itu pihaknya berharap, PLN memberikan kejelasan tentang hasil negosiasi pembebasan lahan warga yang terkena tapak tower sutet. “Kami harap pihak PLN segera memberikan kejelasan hasil negoisasi,” pungkasnya. (san)
Pembangunan Saluran Tegangan Tinggi (Sutet) Sumberjaya-Liwa Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang wacananya akan dilakukan dalam waktu dekat, dan bahkan material sebagian telah didatangkan, namun hingga kini hasil negoisasi pihak PLN dengan warga ihwal pembebasan lahan yang terkena tapak tower sutet, belum diterima pihak PT Wahanayasa Tran Enargi (WTE).
Hal tersebut dijelaskan Kepala Gudang PT. WTE Burhanuddin, kepada Warta Lambar, Kamis (4/8). Menurutnya, pihak PT. WTE tinggal menunggu hasil negosiasi antara warga dengan PLN mengingat titik yang terkena pembangunan tersebut telah diterima pihak PT.
Ditambahkannya, pihaknya telah tinggal di Lambar selama beberapa bulan, hanya untuk menunggu hasil negosiasi pihak PLN dengan warga. Masih kata dia, selama beberapa bulan ini, pihak perusahaan mengeluarkan dana tidak sedikit untuk kehidupan karyawannya yang telah tinggal di Lambar sejak beberapa bulan tersebut. “Kalau terlalu lama perusahaan rugi,” jelasnya.
Pasalnya. Selain karyawan yang telah tinggal lama, material juga telah didatangkan. Untuk itu pihaknya berharap, PLN memberikan kejelasan tentang hasil negosiasi pembebasan lahan warga yang terkena tapak tower sutet. “Kami harap pihak PLN segera memberikan kejelasan hasil negoisasi,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar