Sjahroedin, Resmikan Vihara Ban Tek
Bandarlampung, WL - 25 Juli 2011
Gubernur Lampung Sjahchroedin ZP meresmikan Vihara Ban Tek Yan, Minggu (23/7). Ia merupakan Kepala Daerah Lampung pertama yang meresmikan rumah ibadah umat Budha di Bandarlampung. "Agama Budha merupakan salah satu keyakinan yang tertua di dunia, saya sangat senang bisa ikut andil dalam peresmian ini," ungkapnya.
Pada acara peresmian itu, gubernur juga menuturkan manusia tidak dapat hidup tanpa didasari keyakinan agama. Keyakinan, kata dia, merupakan hak asasi manusia. “Oleh karena harus dijaga sebagai hak dan kewajiban kita masing-masing dalam beragama," katanya.
Irjen Kementerian Agama Bidang Bimbingan Masyarakat Budha, Budi Setyawan, yang juga hadir pada peresmian dan purna pugar di vihara yang dulunya disebut Vihara Banten itu mengaku senang dengan adanya tempat ibadah tersebut sehingga umat Buddha dapat melaksanakan ibadahnya. "Penganut agama Buddha harus patuh pada hukum agama dan negara," tegasnya.
Ia juga mengatakan, toleransi tinggi terhadap umat beda agama harus selalu dipupuk sehingga terciptanya kehidupan yang tentram di masyarakat. Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga harus memahami bahwa agama di Indonesia sangat majemuk dan dibutuhkan toleransi yang kental.
"Jangan sampai memaksakan kehendak yang dapat menimbulkan perpecahan, tetapi hidup kita harus bermanfaat bagi orang lain," tutur Budi. (len)
Gubernur Lampung Sjahchroedin ZP meresmikan Vihara Ban Tek Yan, Minggu (23/7). Ia merupakan Kepala Daerah Lampung pertama yang meresmikan rumah ibadah umat Budha di Bandarlampung. "Agama Budha merupakan salah satu keyakinan yang tertua di dunia, saya sangat senang bisa ikut andil dalam peresmian ini," ungkapnya.
Pada acara peresmian itu, gubernur juga menuturkan manusia tidak dapat hidup tanpa didasari keyakinan agama. Keyakinan, kata dia, merupakan hak asasi manusia. “Oleh karena harus dijaga sebagai hak dan kewajiban kita masing-masing dalam beragama," katanya.
Irjen Kementerian Agama Bidang Bimbingan Masyarakat Budha, Budi Setyawan, yang juga hadir pada peresmian dan purna pugar di vihara yang dulunya disebut Vihara Banten itu mengaku senang dengan adanya tempat ibadah tersebut sehingga umat Buddha dapat melaksanakan ibadahnya. "Penganut agama Buddha harus patuh pada hukum agama dan negara," tegasnya.
Ia juga mengatakan, toleransi tinggi terhadap umat beda agama harus selalu dipupuk sehingga terciptanya kehidupan yang tentram di masyarakat. Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga harus memahami bahwa agama di Indonesia sangat majemuk dan dibutuhkan toleransi yang kental.
"Jangan sampai memaksakan kehendak yang dapat menimbulkan perpecahan, tetapi hidup kita harus bermanfaat bagi orang lain," tutur Budi. (len)
Tidak ada komentar