SSB Butuh Perhatian Pemerintah
Belalau, WL - 14 Juli 2011
Sekolah Sepak Bola (SSB) Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Lambar (Lambar) mengharapkan perhatian dari pemkab setempat. Pelatih Herawansyah kepada Warta Lambar, Kamis (14/7), mengatakan selama ini pemkab seperti tutup mata tentang kegiatan olah raga khususnya sepak bola. Sedangkan selama ini pula dirinya setiap hari selalau melatih anak-anak untuk menjadi pemain yang disiplin.
Akan tetapi hingga saat ini, setiap kebutuhan tim yang dibinanya kerap menemukan kendala, seperti saat akan melengkapi atribut klub seperti bola dan kostum. Herawansyah menambahkan selama ini setiap anak yang didiknya datang dari berbagai pekon yang ada Batuketulis, sementara fasilitas berlatih begitu minim.
Tetapi anak-anak tetap bersemangat walaupun setiap berlatih harus iuran terlebih dahulu karena tidak ada sumberdana untuk membeli bola selain dari anak tersebut. “Jadi kami sebagai pencinta bola mengharapkan perhatian dari pemkab,” ungkapnya.
Terpisah, siswa SSB Redi Ilham Fajar, menambahkan dirinya tetap bersemangat berlatih walau fasilitas penunjang seperti bola yang tidak memadai. Dia tetap optimis suatu saat klubnya akan meraih prestasi membanggakan. “Walaupun fasilitas, seperti kostum harus beli sendiri dan bola didapat dari hasil iuran setiap anggota klub,m kami tetap berlatih,” pungkasnya. (rom)
Sekolah Sepak Bola (SSB) Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Lambar (Lambar) mengharapkan perhatian dari pemkab setempat. Pelatih Herawansyah kepada Warta Lambar, Kamis (14/7), mengatakan selama ini pemkab seperti tutup mata tentang kegiatan olah raga khususnya sepak bola. Sedangkan selama ini pula dirinya setiap hari selalau melatih anak-anak untuk menjadi pemain yang disiplin.
Akan tetapi hingga saat ini, setiap kebutuhan tim yang dibinanya kerap menemukan kendala, seperti saat akan melengkapi atribut klub seperti bola dan kostum. Herawansyah menambahkan selama ini setiap anak yang didiknya datang dari berbagai pekon yang ada Batuketulis, sementara fasilitas berlatih begitu minim.
Tetapi anak-anak tetap bersemangat walaupun setiap berlatih harus iuran terlebih dahulu karena tidak ada sumberdana untuk membeli bola selain dari anak tersebut. “Jadi kami sebagai pencinta bola mengharapkan perhatian dari pemkab,” ungkapnya.
Terpisah, siswa SSB Redi Ilham Fajar, menambahkan dirinya tetap bersemangat berlatih walau fasilitas penunjang seperti bola yang tidak memadai. Dia tetap optimis suatu saat klubnya akan meraih prestasi membanggakan. “Walaupun fasilitas, seperti kostum harus beli sendiri dan bola didapat dari hasil iuran setiap anggota klub,m kami tetap berlatih,” pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar