Tajuk - 12 Juli 2011
Pelantikan pengurus DPD KNPI Lambar, harusnya menjadi momen evaluasi, koreksi, sekaligus proyeksi bagi eksistensi organisasi tersebut ke depan. Betapa tidak, tahun-tahun sebelumnya organisasi itu nampaknya lebih menegaskan kesan formalitas daripada menonjolkan upaya pembinaan yang konsisten dan kontinyu.
Keberadaan KNPI di setiap daerah bukan mengedepankan keharusadaannya, tapi lebih dari itu ditandai dengan adanya kegiatan-kegiatan dan atau pembinaan terhadap pengurus organisasi itu dan juga organisasi kepemudaan lain yang dinaunginya. Ini tentu harus didukung program yang jelas dan terukur, serta dijalankan tentunya.
Ada kesan, KNPI (di Lambar) hanya sebagai pelengkap pernak-pernik pemerintahan karena programnya nyaris tidak ada. Ini mengemuka karena dalam setiap tahun hanya ada seremoni pemilihan pengurus, pelantikan, dan ukur uniform. Ibarat lagu, kedengarannya memang sumbang. Tapi fakta tersebut hanya akan terbanthkan manakala kepengurusan saat ini merubah pola terdahulu dengan cara mengadakan kegiatan-kegiatan yang menunjukkan eksistensi organsiasi. Dengan demikian dana bantuan dari pemerintah setiap tahun jelas peruntukannya.
Terlebih ketika jumlah dana yang ada diusulkan dan diupayakan ditambah, tentu akan sangat klop ketika diproyeksikan untuk mendukung sejumlah agenda atau program kegiatan yang terjadual, tidak terbatas pada seremoni seperti disebutkan di atas. Ini hanya mengingatkan para pihak terkait demi suatu pencapaian akselerasi program yang ditawarkan dan realisasinya setelah didukung bantuan dana yang tersedia.
Sehingga, ketika pada waktunya, jumlah dana yang dimaksudkan tidak terus dipersoalkan. Penyedia dana (dalam hal ini pemerintah) bersama dewan akan memakluminya dalam pembahasan manakala item-item ajuan untuk menunjang sejumlah program dimaksud masuk akal dan dimungkinkan direalisasikan atau dijalankan. Misalnya pelatihan kepemimpinan atau lomba berpidato dan lain sebagainya. (*)
Keberadaan KNPI di setiap daerah bukan mengedepankan keharusadaannya, tapi lebih dari itu ditandai dengan adanya kegiatan-kegiatan dan atau pembinaan terhadap pengurus organisasi itu dan juga organisasi kepemudaan lain yang dinaunginya. Ini tentu harus didukung program yang jelas dan terukur, serta dijalankan tentunya.
Ada kesan, KNPI (di Lambar) hanya sebagai pelengkap pernak-pernik pemerintahan karena programnya nyaris tidak ada. Ini mengemuka karena dalam setiap tahun hanya ada seremoni pemilihan pengurus, pelantikan, dan ukur uniform. Ibarat lagu, kedengarannya memang sumbang. Tapi fakta tersebut hanya akan terbanthkan manakala kepengurusan saat ini merubah pola terdahulu dengan cara mengadakan kegiatan-kegiatan yang menunjukkan eksistensi organsiasi. Dengan demikian dana bantuan dari pemerintah setiap tahun jelas peruntukannya.
Terlebih ketika jumlah dana yang ada diusulkan dan diupayakan ditambah, tentu akan sangat klop ketika diproyeksikan untuk mendukung sejumlah agenda atau program kegiatan yang terjadual, tidak terbatas pada seremoni seperti disebutkan di atas. Ini hanya mengingatkan para pihak terkait demi suatu pencapaian akselerasi program yang ditawarkan dan realisasinya setelah didukung bantuan dana yang tersedia.
Sehingga, ketika pada waktunya, jumlah dana yang dimaksudkan tidak terus dipersoalkan. Penyedia dana (dalam hal ini pemerintah) bersama dewan akan memakluminya dalam pembahasan manakala item-item ajuan untuk menunjang sejumlah program dimaksud masuk akal dan dimungkinkan direalisasikan atau dijalankan. Misalnya pelatihan kepemimpinan atau lomba berpidato dan lain sebagainya. (*)
Tidak ada komentar