Tanaman Pepaya Mulai Dilirik
Sekincau, WL - 06 Juli 2011
Petani palawija yang biasanya menanam jenis tanaman muda, seperti kol, kubis, tomat, dan cabai kini mulai mencoba tanaman yang dianggap lebih menguntungkan, seperti pepaya. Saidi, petani Pekon Giham Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mislnya, ketika ditemui di lahan pepaya miliknya, mengaku mencoba tanaman tersebut sejak bulan Januari lalu.
Kini tanaman itu sudah lebih dari 10 kali panen. “Untuk memetik jenis tanaman ini butuh waktu satu hingga dua minggu,” ungkapnya.
Ditambahkan Saidi, keuntungan dari tanaman tersebut, yakni pohon bisa bertahan lama hingga 40-50 kali panen dalam satu tahun. Saat pohonnya sudah lebih dari 1M. Keuntungan lain dapat ditumpangsarikan tanaman lain, seperti menanam labu siam yang dipasangkan kawat atau tali sebagai media rambat.
Selain itu, kata Saidi, keuntungan lain di sela-sela pohon pepayanya dapat ditanami cabai dan terung. “Pertumbuhannya tidak terganggu. Hanya saja hasil dari beberapa tanaman di bawahnya kurang maksimal,” jelasnya.
Kurangnya minat petani lain menanam pepaya tersebut karena harganya murah, hanya berkisar Rp700-Rp800/buahnya. “Harganya memang murah, tetapi jika kita memetik dua minggu sekali dan mencapai 1.000 buah, saya yakin tidak rugi,” pungkasnya. (nop)
Petani palawija yang biasanya menanam jenis tanaman muda, seperti kol, kubis, tomat, dan cabai kini mulai mencoba tanaman yang dianggap lebih menguntungkan, seperti pepaya. Saidi, petani Pekon Giham Kabupaten Lampung Barat (Lambar), mislnya, ketika ditemui di lahan pepaya miliknya, mengaku mencoba tanaman tersebut sejak bulan Januari lalu.
Kini tanaman itu sudah lebih dari 10 kali panen. “Untuk memetik jenis tanaman ini butuh waktu satu hingga dua minggu,” ungkapnya.
Ditambahkan Saidi, keuntungan dari tanaman tersebut, yakni pohon bisa bertahan lama hingga 40-50 kali panen dalam satu tahun. Saat pohonnya sudah lebih dari 1M. Keuntungan lain dapat ditumpangsarikan tanaman lain, seperti menanam labu siam yang dipasangkan kawat atau tali sebagai media rambat.
Selain itu, kata Saidi, keuntungan lain di sela-sela pohon pepayanya dapat ditanami cabai dan terung. “Pertumbuhannya tidak terganggu. Hanya saja hasil dari beberapa tanaman di bawahnya kurang maksimal,” jelasnya.
Kurangnya minat petani lain menanam pepaya tersebut karena harganya murah, hanya berkisar Rp700-Rp800/buahnya. “Harganya memang murah, tetapi jika kita memetik dua minggu sekali dan mencapai 1.000 buah, saya yakin tidak rugi,” pungkasnya. (nop)
Tidak ada komentar