Warga Sukabanjar Dambakan KJA
Lumbokseminung, WL
Potensi wisata dan keramba jaring apung (KJA) Pekon Sukabanjar Kecamatan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang dikelilingi Danau Ranau tersebut, cukup menjanjikan.
Namun potensi dimaksud hingga kini belum banyak yang melakoninya alih-alih diinventarisir oleh pihak terkait.
Terkait hal itu Peratin Samsun baru-baru ini kepada Warta Lambar mengutarakan keinginan pekon tersebut sejajar dengan pembangunan pekon-pekon sekitar Lumbok.
Dia mengaku memrioritaskan mengelola KJA dan pembangunan wisma-wisma. Ke depan pihaknya bertekad menjadikan pekon tersebut menjadi salah satu area tujuan wisata di Bumi Beguai Jejama Sai Betik ini.
Sebab, sambung dia, bila kedua priorotas itu terealisasi dipastikan berdampak positif terhadap perekonomian dan pendaptan warga.
Dengan mengelola KJA, kata dia, kelak warga tidak lagi mengandalkan hasil perkebunan dan pertanian yang didominasi tanaman musiman sebagai sumber mata pencaharian.
Warga kelak bakal mendapat sumber ekonomi yang dapat dipanen hingga tiga kali per tahun.
“Jika menjadi tujuan wisata, warga dapat berdagang dan berjualan yang dibutuhkan pengunjung. Warga akan menghasilkan uang setiap hari,” pungkasnya. (esa)
Potensi wisata dan keramba jaring apung (KJA) Pekon Sukabanjar Kecamatan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang dikelilingi Danau Ranau tersebut, cukup menjanjikan.
Namun potensi dimaksud hingga kini belum banyak yang melakoninya alih-alih diinventarisir oleh pihak terkait.
Terkait hal itu Peratin Samsun baru-baru ini kepada Warta Lambar mengutarakan keinginan pekon tersebut sejajar dengan pembangunan pekon-pekon sekitar Lumbok.
Dia mengaku memrioritaskan mengelola KJA dan pembangunan wisma-wisma. Ke depan pihaknya bertekad menjadikan pekon tersebut menjadi salah satu area tujuan wisata di Bumi Beguai Jejama Sai Betik ini.
Sebab, sambung dia, bila kedua priorotas itu terealisasi dipastikan berdampak positif terhadap perekonomian dan pendaptan warga.
Dengan mengelola KJA, kata dia, kelak warga tidak lagi mengandalkan hasil perkebunan dan pertanian yang didominasi tanaman musiman sebagai sumber mata pencaharian.
Warga kelak bakal mendapat sumber ekonomi yang dapat dipanen hingga tiga kali per tahun.
“Jika menjadi tujuan wisata, warga dapat berdagang dan berjualan yang dibutuhkan pengunjung. Warga akan menghasilkan uang setiap hari,” pungkasnya. (esa)
Tidak ada komentar