Warga Trimulyo Tingkatkan Perawatan Kopi
Gedungsurian, WL - 04 Juli 2011
Meskipun tahun ini produksi komoditas kopi cukup minim, sehingga banyak petani kopi, utamanya di Kecamatan Gedungsurian Kabupaten Lampung Barat (lambar), mengeluh. Meski begitu warga setempat tetap optimis dan tidak putus asa.
Hal tersebut dijelaskan seorang petani kopi setempat, Sarjio, kepada Warta Lambar, Senin (4/7). Menurutnya, dengan meningkatkan perawatan komoditas tersebut dia berharap, hasil panen tahun depan akan lebih meningkat. “Saya yakin tahun depan tidak seperti ini,” jelasnya.
Ditambahkannya, perawatan tanaman kopi yang dilakukannya adalah melakukan pemupukan dengan maksimal, perawatan pohon serta pembersihan lokasi kebun dari rumput-rumput liar.
Masih kata Sarjio, meski dengan mengutang pupuk pada kios pertanian terdekat, dia tidak putus asa dengan harapan musim kopi mendatang lebih baik dari sekarang.
Sarjio juga berharap, kepada dinas pertanian serta para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk membantu mencarikan solusi agar komoditas tersebut dapat normal kembali. “Saya harap kepada petugas yang ada dilapangan mencarikan cara supaya kopi bias normal lagi,” pungkasnya. (san).
Meskipun tahun ini produksi komoditas kopi cukup minim, sehingga banyak petani kopi, utamanya di Kecamatan Gedungsurian Kabupaten Lampung Barat (lambar), mengeluh. Meski begitu warga setempat tetap optimis dan tidak putus asa.
Hal tersebut dijelaskan seorang petani kopi setempat, Sarjio, kepada Warta Lambar, Senin (4/7). Menurutnya, dengan meningkatkan perawatan komoditas tersebut dia berharap, hasil panen tahun depan akan lebih meningkat. “Saya yakin tahun depan tidak seperti ini,” jelasnya.
Ditambahkannya, perawatan tanaman kopi yang dilakukannya adalah melakukan pemupukan dengan maksimal, perawatan pohon serta pembersihan lokasi kebun dari rumput-rumput liar.
Masih kata Sarjio, meski dengan mengutang pupuk pada kios pertanian terdekat, dia tidak putus asa dengan harapan musim kopi mendatang lebih baik dari sekarang.
Sarjio juga berharap, kepada dinas pertanian serta para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk membantu mencarikan solusi agar komoditas tersebut dapat normal kembali. “Saya harap kepada petugas yang ada dilapangan mencarikan cara supaya kopi bias normal lagi,” pungkasnya. (san).
Tidak ada komentar