Belasan Ha Tanaman Jagung Gagal Panen
Jum'at, 09 September 2011
Pesisir Selatan, WL - Belasan hektare tanaman jagung milik Kelompok Tani (Poktan) Tabak Lestari II Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan Lampung Barat (Lambar) diperkirakan gagal panen. Ketua Poktan Iskandar Maknal, kepada Warta Lambar, Kamis (8/9), mengatakan terdapat 15 Ha lebih tanaman jagung yang seyogianya saat ini siap panen, gagal dan mengalami layu akibat kemarau. Hal itu menimbulkan kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah. Lahan perkebunan yang umumnya bertanah pasir dan cuaca yang tidak bersahabat menjadi faktor utama terjadinya gagal panen. “Disamping menimbulkan gagal pada tanaman jagung dan singkong racun seluas 8 Ha terbakar akibat ulah dari tangan yang tidak bertanggung jawab,” kata dia.
Pihaknya mengaku cukup prihatin atas peristiwa itu. Pasalnya tanaman itu merupakan andalan untuk menunjang perekonomian anggota. Iskandar berharap, pemkab tanggap atas fenomena itu. “Minimal bantuan bibit agar anggota poktan dapat menanam kembali,” tutup Iskandar. (sul)
Pesisir Selatan, WL - Belasan hektare tanaman jagung milik Kelompok Tani (Poktan) Tabak Lestari II Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan Lampung Barat (Lambar) diperkirakan gagal panen. Ketua Poktan Iskandar Maknal, kepada Warta Lambar, Kamis (8/9), mengatakan terdapat 15 Ha lebih tanaman jagung yang seyogianya saat ini siap panen, gagal dan mengalami layu akibat kemarau. Hal itu menimbulkan kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah. Lahan perkebunan yang umumnya bertanah pasir dan cuaca yang tidak bersahabat menjadi faktor utama terjadinya gagal panen. “Disamping menimbulkan gagal pada tanaman jagung dan singkong racun seluas 8 Ha terbakar akibat ulah dari tangan yang tidak bertanggung jawab,” kata dia.
Pihaknya mengaku cukup prihatin atas peristiwa itu. Pasalnya tanaman itu merupakan andalan untuk menunjang perekonomian anggota. Iskandar berharap, pemkab tanggap atas fenomena itu. “Minimal bantuan bibit agar anggota poktan dapat menanam kembali,” tutup Iskandar. (sul)
Tidak ada komentar