BP3K Bina Gapoktan Penerima PUAP
Kamis, 22 September 2011
Sukau, WL - Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) membina gabunga kelompoktani (gapoktan) yang menerima dana bantuan Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan (PUAP), yang tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Sukau dan Lumbokseminung.
Kepala BP3K Sukau Ansori, S.P, kepada Warta Lambar, Rabu (21/9), mengatakan gapoktan penerima dana PUAP di dua kecamatan itu ada 10. Diharapkan ketua kelompok gapoktan lebih membina poktan-poktan yang tersebar di pekon masing-masing agar dalam pengelolan dana tersebut sesuai juklak-juknis yang
telah ditentukan.
Ansori menambahkan setiap pengelolaan dana PUAP diharapkan profesional karena tidak selamanya gapoktan mendapatkan bantuan bergulir seperti itu dari Dinas Pertanian (Distan). Jadi kesempatan tersebut jangan sampai disia-siakan dan tidak menutup kemungkinan bantuan yang lain bakal mengalir kalau gapoktan bisa menjalankan dengan baik bantuan yang pernah diberikan. “Jadi apa yang diharapkan yang telah menjadi acuan dalam pengelolan PUAP tersebut,” terangnya.
Terpisah, Ketua Gapoktan Hanakau, Wisno, menambahkan selama ini gapoktan yang dikelolanya bisa berjalan dengan lancar. Meski sedikit ada kendala, masih bisa diatasi dengan cepat. Hanya saja, beberapa anggota poktan yang ada di pekonnya menunda pembayaran akibat musim panas dan beberapa jenis
sayuran yang ditanam mengalami penurunan. “Jadi Kami sebagai ketua Gapoktan, saya meminta kesenggangan waktu dalam pengembalian dana PUAP tersebut,” pungkasnya. (rom)
Sukau, WL - Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar) membina gabunga kelompoktani (gapoktan) yang menerima dana bantuan Pengembangan Usaha Agrobisnis Pedesaan (PUAP), yang tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Sukau dan Lumbokseminung.
Kepala BP3K Sukau Ansori, S.P, kepada Warta Lambar, Rabu (21/9), mengatakan gapoktan penerima dana PUAP di dua kecamatan itu ada 10. Diharapkan ketua kelompok gapoktan lebih membina poktan-poktan yang tersebar di pekon masing-masing agar dalam pengelolan dana tersebut sesuai juklak-juknis yang
telah ditentukan.
Ansori menambahkan setiap pengelolaan dana PUAP diharapkan profesional karena tidak selamanya gapoktan mendapatkan bantuan bergulir seperti itu dari Dinas Pertanian (Distan). Jadi kesempatan tersebut jangan sampai disia-siakan dan tidak menutup kemungkinan bantuan yang lain bakal mengalir kalau gapoktan bisa menjalankan dengan baik bantuan yang pernah diberikan. “Jadi apa yang diharapkan yang telah menjadi acuan dalam pengelolan PUAP tersebut,” terangnya.
Terpisah, Ketua Gapoktan Hanakau, Wisno, menambahkan selama ini gapoktan yang dikelolanya bisa berjalan dengan lancar. Meski sedikit ada kendala, masih bisa diatasi dengan cepat. Hanya saja, beberapa anggota poktan yang ada di pekonnya menunda pembayaran akibat musim panas dan beberapa jenis
sayuran yang ditanam mengalami penurunan. “Jadi Kami sebagai ketua Gapoktan, saya meminta kesenggangan waktu dalam pengembalian dana PUAP tersebut,” pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar