Dua Jam Terjadi 3 Lakalantas
Senin, 26 September 2011
Waytenong, WL - Terbukti. Akibat kecerobohan pihak PT. Purna Graha Abadi, reknan yang mengerjakan rehab jalan Liwa-Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang menumpuk material hingga ke badan jalan, menyebabkan terjadinya tiga kecelakaan sekaligus Minggu (23/4) hanya dalam waktu dua jam. Kecelakaan tersebut terjadi di lokasi yang sama di sekitar tumpuan material di Pekon Sukananti.
Pertama, sekitar pukul 19.30 sebuah sepeda motor yang dikendarai Jasrun warga Kelurahan Pajarbulan menghantam tumpukan material hingga menyebabkan dia mengalami patah tulang kaki dan tulang selangkangan. Pada pukul 20.00 kecelakaan kembali terjadi pada lokasi itu juga menimpa warga Pajarbulan,
Pepen, dan menyebabkan luka pada lengan dan kaki. Dan sekitar pukul 22.00, masih di lokasi yang sama, terjadi kecelakaan lagi menimpa warga Bandarlampung, Sholihin dan Acep yang menggunakan sepeda motor tujuan Liwa. Keduanya mengalami luka serius pada bagian kaki hingga belasan jahitan.
Menanggapi kejadian tersebut tokoh masyarakat Sukananti, Umar, berharap pihak pengelola proyek secepatnya memindahkan material tersebut ke tepi jalan tidak memasuki badan jalan. Bukan hanya itu, Umar juga mendesak pertanggungjawaban pihak rekanan atas terjadinya kecelakaan tersebut. “Kami sebagai warga meminta kepada pengelola proyek untuk secepatnya memindahkan tumpukan batu itu ke sisijalan,” jelasnya.
Ditambahkan Umar, pihaknya telah melaporkan hal tersebut kepada Polres Lambar. Selain melaporkan hal itu ke pihak berwajib masyarakat juga telah melaporkannya ke penggiat LSM LITPK-AN dan diminta membantu membenahi masalah itu.
Ketua LSM LITPK-AN, Arhap, mengharap pihak pengelola proyek bertanggungjawab kepada korban-korban kecelakaan tersebut. “Rekanan harus bertanggungjawab dan segera memindahkan tumpukan material agar tidak mengganggu kenyamanan berlalulintas.”
Terpisah, pengawas lapangan Renan mengatakan ketika kecelakaan terjadi dirinya sedang berada di Bandarlampung. “Kami akan bertanggung jawab terhadap semua korban dan material tersebut akan segera kami pindahkan,” janjinya. (san)
Waytenong, WL - Terbukti. Akibat kecerobohan pihak PT. Purna Graha Abadi, reknan yang mengerjakan rehab jalan Liwa-Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat (Lambar) yang menumpuk material hingga ke badan jalan, menyebabkan terjadinya tiga kecelakaan sekaligus Minggu (23/4) hanya dalam waktu dua jam. Kecelakaan tersebut terjadi di lokasi yang sama di sekitar tumpuan material di Pekon Sukananti.
Pertama, sekitar pukul 19.30 sebuah sepeda motor yang dikendarai Jasrun warga Kelurahan Pajarbulan menghantam tumpukan material hingga menyebabkan dia mengalami patah tulang kaki dan tulang selangkangan. Pada pukul 20.00 kecelakaan kembali terjadi pada lokasi itu juga menimpa warga Pajarbulan,
Pepen, dan menyebabkan luka pada lengan dan kaki. Dan sekitar pukul 22.00, masih di lokasi yang sama, terjadi kecelakaan lagi menimpa warga Bandarlampung, Sholihin dan Acep yang menggunakan sepeda motor tujuan Liwa. Keduanya mengalami luka serius pada bagian kaki hingga belasan jahitan.
Menanggapi kejadian tersebut tokoh masyarakat Sukananti, Umar, berharap pihak pengelola proyek secepatnya memindahkan material tersebut ke tepi jalan tidak memasuki badan jalan. Bukan hanya itu, Umar juga mendesak pertanggungjawaban pihak rekanan atas terjadinya kecelakaan tersebut. “Kami sebagai warga meminta kepada pengelola proyek untuk secepatnya memindahkan tumpukan batu itu ke sisijalan,” jelasnya.
Ditambahkan Umar, pihaknya telah melaporkan hal tersebut kepada Polres Lambar. Selain melaporkan hal itu ke pihak berwajib masyarakat juga telah melaporkannya ke penggiat LSM LITPK-AN dan diminta membantu membenahi masalah itu.
Ketua LSM LITPK-AN, Arhap, mengharap pihak pengelola proyek bertanggungjawab kepada korban-korban kecelakaan tersebut. “Rekanan harus bertanggungjawab dan segera memindahkan tumpukan material agar tidak mengganggu kenyamanan berlalulintas.”
Terpisah, pengawas lapangan Renan mengatakan ketika kecelakaan terjadi dirinya sedang berada di Bandarlampung. “Kami akan bertanggung jawab terhadap semua korban dan material tersebut akan segera kami pindahkan,” janjinya. (san)
Tidak ada komentar