Dua Murid SD Digigit Anjing
Selasa, 20 September 2011
Krui Selatan, WL - Dua murid SDN Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Yeri Piterson kelas IV dan Septriawan kelas I, digigit anjing di lingkungan sekolah, Senin (19/9). Kepsek Harsono mengatakan kronologi kejadian itu, pada saat jam istirahat korban Yeri bermain di belakang sekolah dan (maaf) mengencingi anjing tersebut.
Merasa terusik, anjing yang tengah tertidur itupun seketika kaget dan terjaga dengan serta merta menggigit bagian perut korban. Tidak hanya itu, anjing itu juga langsung menggigit korban lainnya, Septriawan. Mengetahui hal tersebut pihak sekolah langsung member tahu keluarga korban dan membawa korban ke Puskesmas Krui. “Kami langsung memberi tahu walimurid dan membawanya ke Puskesmas Krui,” ungkap Harsono.
Masih kata Harsono, pihaknya bersyukur sesampainya di puskesmas, kedua korban langsung mendapatkan perawatan yang cukup baik dan dianjurkan dokter untuk menangkap anjing itu untuk melihat masa inkubasi anjing selama satu minggu. “Dokter menganjurkan untuk menangkap anjing itu agar pihak puskesmas dapat membuktikan anjing tersebut terkena rabies atau tidak.”
Terpisah, Peratin Azhari Syafi’ie menambahkan pihaknya sudah memerintahkan warga setempat untuk menangkap anjing itu dan langsung diserahkan kepihak puskesmas untuk diperiksa. “Saya sudah menyuruh warga agar anjing itu dapat segera ditangkap karena itu cukup membahayakan anak-anak lain,” tutupnya. (nov)
Krui Selatan, WL - Dua murid SDN Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Yeri Piterson kelas IV dan Septriawan kelas I, digigit anjing di lingkungan sekolah, Senin (19/9). Kepsek Harsono mengatakan kronologi kejadian itu, pada saat jam istirahat korban Yeri bermain di belakang sekolah dan (maaf) mengencingi anjing tersebut.
Merasa terusik, anjing yang tengah tertidur itupun seketika kaget dan terjaga dengan serta merta menggigit bagian perut korban. Tidak hanya itu, anjing itu juga langsung menggigit korban lainnya, Septriawan. Mengetahui hal tersebut pihak sekolah langsung member tahu keluarga korban dan membawa korban ke Puskesmas Krui. “Kami langsung memberi tahu walimurid dan membawanya ke Puskesmas Krui,” ungkap Harsono.
Masih kata Harsono, pihaknya bersyukur sesampainya di puskesmas, kedua korban langsung mendapatkan perawatan yang cukup baik dan dianjurkan dokter untuk menangkap anjing itu untuk melihat masa inkubasi anjing selama satu minggu. “Dokter menganjurkan untuk menangkap anjing itu agar pihak puskesmas dapat membuktikan anjing tersebut terkena rabies atau tidak.”
Terpisah, Peratin Azhari Syafi’ie menambahkan pihaknya sudah memerintahkan warga setempat untuk menangkap anjing itu dan langsung diserahkan kepihak puskesmas untuk diperiksa. “Saya sudah menyuruh warga agar anjing itu dapat segera ditangkap karena itu cukup membahayakan anak-anak lain,” tutupnya. (nov)
Tidak ada komentar