Elpiji 3Kg Capai Rp40 Ribu
Rabu, 07 September 2011
Pesisir Tengah, WL - Sejak memasuki hingga usai Hari Raya Idul Fitri 1432 H tahun ini, harga gas elpiji di Kelurahan Pasar Kota Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus meningkat utamanya ukuran 3kg hingga mencapai angka Rp40 ribu. Hal itu membuat masyarakat pasrah mengingat untuk beralih ke minyak tanah cukup mahal.
Itu dikatakan warga dikelurahan tersebut Dedi kepada Warta Lambar, Selasa (6/9). Harga gas elpiji sejak memasuki hari raya sepekan lalu semakin menjadi-jadi, itu dibuktikan dengan kisaran harga gas elpiji ukuran 3kg hingga Rp40 ribu, sementara untuk beralih keminyak tanah masyarakat cukup kesulitan itu dikarenakan harga minyak tanah sudah cukup tinggi yaitu Rp12 ribu/Liter. “Harga gas sudah mahal, minyak tanah juga ikutan mahal, kami masyarakat yang tergolong lemah semakin tak berdaya,” ungkap Dedi.
Masih kata Dedi, warga yang memiliki persediaan kayu bakar sudah mulai menggunakan, namun bagi warga yang tinggal dipusat Kota Krui yang tidak mempunyai persediaan hanya dapat pasrah. “Kami tidak tahu kenapa harga gas dan minyak tanah terus naik, itu membuat kami cukup kesulitan,” lanjut dia.
Warga berharap kepada Bupati Lambar melalui Dinas Koperindagsar mengambil langkah efektif yaitu operasi pasar guna melindungi daya beli masyarakat yang kian hari tidak menentu. “Hampir masyarakat diwilayah pesisir khususnya Pasar Kota Krui sudah menggunakan gas elpiji,” pungkas Dedi. (nov)
Pesisir Tengah, WL - Sejak memasuki hingga usai Hari Raya Idul Fitri 1432 H tahun ini, harga gas elpiji di Kelurahan Pasar Kota Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus meningkat utamanya ukuran 3kg hingga mencapai angka Rp40 ribu. Hal itu membuat masyarakat pasrah mengingat untuk beralih ke minyak tanah cukup mahal.
Itu dikatakan warga dikelurahan tersebut Dedi kepada Warta Lambar, Selasa (6/9). Harga gas elpiji sejak memasuki hari raya sepekan lalu semakin menjadi-jadi, itu dibuktikan dengan kisaran harga gas elpiji ukuran 3kg hingga Rp40 ribu, sementara untuk beralih keminyak tanah masyarakat cukup kesulitan itu dikarenakan harga minyak tanah sudah cukup tinggi yaitu Rp12 ribu/Liter. “Harga gas sudah mahal, minyak tanah juga ikutan mahal, kami masyarakat yang tergolong lemah semakin tak berdaya,” ungkap Dedi.
Masih kata Dedi, warga yang memiliki persediaan kayu bakar sudah mulai menggunakan, namun bagi warga yang tinggal dipusat Kota Krui yang tidak mempunyai persediaan hanya dapat pasrah. “Kami tidak tahu kenapa harga gas dan minyak tanah terus naik, itu membuat kami cukup kesulitan,” lanjut dia.
Warga berharap kepada Bupati Lambar melalui Dinas Koperindagsar mengambil langkah efektif yaitu operasi pasar guna melindungi daya beli masyarakat yang kian hari tidak menentu. “Hampir masyarakat diwilayah pesisir khususnya Pasar Kota Krui sudah menggunakan gas elpiji,” pungkas Dedi. (nov)
Tidak ada komentar