Empat Pekon di Kecamatan Batuketulis Gelap
Senin, 12 September 2011
Batuketulis,WL - Empat pekon yang ada di Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar), masih gelap dan belum menerima penerangan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ke empat pekon tersebut, Pekon Sumberrejo, Pekon Atarkuaw, Pekon Atarbawang, dan Pekon Argomulyo masih gelap dan belum merasakan penerangan dari PLN.
Mirisnya, keempat pekon yang tidak mempunyai penerangan dari genset atau turbin menggunakan lampu minyak juga mengeluhkan dengan harga yang relatif tinggi dan sudah tidak terjangkau. Meskipun warga yang biasanya mengganti minyak tanah dengan solar. Selain itu penerangan dari PLN cukup diharapkan peratin keempat pekon sebab ada saat-saatnya listrik dari PLN dibutuhkan seperti untuk menghidupkan computer atau yang lainnya. Meski ada alternatif lain menggunakan listrik dari genset atau turbin warga cukup khawatir sebab berdampak patal terhadap barang-barang elektronik.
Peratin Pekon Karyono, kepada Warta Lambar, Minggu (10/9), mengaku jika warganya cukup mengharapkan penerangan dari PLN. Sebab selama ini warganya menggunakan lampu minyak untuk penerangan bahkan hanya satu orang yang mempunyai turbin. Lajut dia, harapan tersebut bukan tanpa alasan sebab lima ratus lebih kepala keluarga telah menyampaikanya kepada peratin tersebut. “Sebanyak lima ratus KK yang mengharapkan adanya penerangan dari PLN,” ungkapnya.
Karyono menambahkan, selain untuk menerangi listrik PLN juga berperan penting menjauhkan masyarakata dari ketertinggalan hingga mencerdaskan masyarakat itu sendiri. “Sejau ini masyrakatnya jarang sekali untuk melihat tontonan di televise atau media elektronik lainnya,” pungkasnya. (nop)
Batuketulis,WL - Empat pekon yang ada di Kecamatan Batuketulis Kabupaten Lampung Barat (Lambar), masih gelap dan belum menerima penerangan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ke empat pekon tersebut, Pekon Sumberrejo, Pekon Atarkuaw, Pekon Atarbawang, dan Pekon Argomulyo masih gelap dan belum merasakan penerangan dari PLN.
Mirisnya, keempat pekon yang tidak mempunyai penerangan dari genset atau turbin menggunakan lampu minyak juga mengeluhkan dengan harga yang relatif tinggi dan sudah tidak terjangkau. Meskipun warga yang biasanya mengganti minyak tanah dengan solar. Selain itu penerangan dari PLN cukup diharapkan peratin keempat pekon sebab ada saat-saatnya listrik dari PLN dibutuhkan seperti untuk menghidupkan computer atau yang lainnya. Meski ada alternatif lain menggunakan listrik dari genset atau turbin warga cukup khawatir sebab berdampak patal terhadap barang-barang elektronik.
Peratin Pekon Karyono, kepada Warta Lambar, Minggu (10/9), mengaku jika warganya cukup mengharapkan penerangan dari PLN. Sebab selama ini warganya menggunakan lampu minyak untuk penerangan bahkan hanya satu orang yang mempunyai turbin. Lajut dia, harapan tersebut bukan tanpa alasan sebab lima ratus lebih kepala keluarga telah menyampaikanya kepada peratin tersebut. “Sebanyak lima ratus KK yang mengharapkan adanya penerangan dari PLN,” ungkapnya.
Karyono menambahkan, selain untuk menerangi listrik PLN juga berperan penting menjauhkan masyarakata dari ketertinggalan hingga mencerdaskan masyarakat itu sendiri. “Sejau ini masyrakatnya jarang sekali untuk melihat tontonan di televise atau media elektronik lainnya,” pungkasnya. (nop)
Tidak ada komentar