Jalan Penghubung Terkikis Waywarkuk
Senin, 12 September 2011
Sukau, WL - Sepanjang aliran Waywarkuk mengancam Pekon Tapaksiring Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), juga mengancam jalan yang menghubungkan Pekon Buaynyerupa-Tapaksiring yang berada persis di tepi aliran sungai Waywarkuk. Sebagaimana yang diungkapkan tokoh masyarakat setempat, Mulyadi, kepada Warta Lambar, Jumat (9/9).
Menurutnya kondisi jalan penghubung yang berada ditepi aliran Waywarkuk yang juga terancam abrasi akibat aliran air kerap meluap juga membuat badan jalan di beberapa titik ikut tergenang air. Ditambah jalan yang dibangngun beberapa tahun yang lalu kondisinya saat ini memperihatinkan karena belum pernah mendapatkan perawatan. Jika hujan turun tidak jarang warga sulit di saat melintasi jalan yang digenangi air tersebut. Masih Kata dia, rusaknya jalan penghubung antara kedua pekon, saat ini masih bisa dimaklumi warga, tetapi kalau badan jalan yang terancam terkena abrasi hal tersebut tidak bisa dimaklumi. Itu karena musim penghujan saat ini baru mulai. “Jadi kami sebagai warga mengharapkan insetansi terkait untuk memperbaiki sebelum kerusakan lebih parah,” terangnya.
Terpisah Peratin Yantoni, menambahkan kerusakan tersebut memang ada. Tetapi perangkat pekon hingga saat ini terus berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki kerusakan tersebut. “Kami perangkat pekon berharap, agar warga dan perangkat pekon bersama-sama mencarikan jalan keluar untuk perbaikan
kerusakan tersebut,” pungkasnya. (rom)
Sukau, WL - Sepanjang aliran Waywarkuk mengancam Pekon Tapaksiring Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), juga mengancam jalan yang menghubungkan Pekon Buaynyerupa-Tapaksiring yang berada persis di tepi aliran sungai Waywarkuk. Sebagaimana yang diungkapkan tokoh masyarakat setempat, Mulyadi, kepada Warta Lambar, Jumat (9/9).
Menurutnya kondisi jalan penghubung yang berada ditepi aliran Waywarkuk yang juga terancam abrasi akibat aliran air kerap meluap juga membuat badan jalan di beberapa titik ikut tergenang air. Ditambah jalan yang dibangngun beberapa tahun yang lalu kondisinya saat ini memperihatinkan karena belum pernah mendapatkan perawatan. Jika hujan turun tidak jarang warga sulit di saat melintasi jalan yang digenangi air tersebut. Masih Kata dia, rusaknya jalan penghubung antara kedua pekon, saat ini masih bisa dimaklumi warga, tetapi kalau badan jalan yang terancam terkena abrasi hal tersebut tidak bisa dimaklumi. Itu karena musim penghujan saat ini baru mulai. “Jadi kami sebagai warga mengharapkan insetansi terkait untuk memperbaiki sebelum kerusakan lebih parah,” terangnya.
Terpisah Peratin Yantoni, menambahkan kerusakan tersebut memang ada. Tetapi perangkat pekon hingga saat ini terus berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki kerusakan tersebut. “Kami perangkat pekon berharap, agar warga dan perangkat pekon bersama-sama mencarikan jalan keluar untuk perbaikan
kerusakan tersebut,” pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar