Jalur Sukabanjar-Heniarong Memrihatinkan
Senin, 12 September 2011
Lumbokseminung, WL - Jalan yang menghubungkan Pekon Sukabanjar-Heniarong Kecamatan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang masih berupa tanah kondisinya cukup memprihatinkan, karena sejak badan jalan tersebut dibuka blum tersentuh pembangunan.
Hal tersebut diungkapkan Peratin Hendri, kepada Warta Lambar, Jumat (9/9), menurut dia sejak badan jalan penghubung kedua pekon tersebut dibuka Tahun 1984 silam, hingga kini belum tersetuh perbaikan. Sementara jarak antara kedua pekon tersebut 9Km. yang sempat diperbaiki hanya 4Km. Itupun saat ini kondisinya telah mengalami kerusakan tanpa pernah mendapatkan perawatan.
Hendri menambahkan sejak dirinya manjabat Peratin Heniarong, telah dua kali perangkat pekon mengajukan proposal agar intansi terkait membangun jalan penghubung kedua pekon tersebut. Tetapi perangkat pekon tidak mengetahui apa hasil proposal yang diusulkan tersebut. Pasalnya, belum juga mendapatkan perhatian dari instansi terkait.
Akibatnya, perangkat pekon merasa tidak perlu mengusulkan pembangunan jika tidak pernah ada tanggapan dari intansi terkait. Itu mengingat ada 894 jiwa penduduk Heniarong yang menggunakan jalan penghubung tersebut. “ Kami perangkat pekon sangat berharap agar jalan yang menghubungkan kedua pekon tersebut untuk segera dibangun,” terangnya.
Terpisah tokoh Masyarakat setempat, Tatjeri, menambahkan jalan penghubung antara kedua pekon tersebut kondisinya memperihatinkan. Apa lagi pekon itu giografisnya berbatasan langsung dengan Kabupaten OKU Selatan, Sumsel.
“Jadi kami sebagai warga mengharapkan intansi terkait agar membangun jalan penghubung antara kedua pekon tersebut, sebelum adanya tuntutan dari warga,” pungkasnya. (rom)
Lumbokseminung, WL - Jalan yang menghubungkan Pekon Sukabanjar-Heniarong Kecamatan Lumbokseminung Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang masih berupa tanah kondisinya cukup memprihatinkan, karena sejak badan jalan tersebut dibuka blum tersentuh pembangunan.
Hal tersebut diungkapkan Peratin Hendri, kepada Warta Lambar, Jumat (9/9), menurut dia sejak badan jalan penghubung kedua pekon tersebut dibuka Tahun 1984 silam, hingga kini belum tersetuh perbaikan. Sementara jarak antara kedua pekon tersebut 9Km. yang sempat diperbaiki hanya 4Km. Itupun saat ini kondisinya telah mengalami kerusakan tanpa pernah mendapatkan perawatan.
Hendri menambahkan sejak dirinya manjabat Peratin Heniarong, telah dua kali perangkat pekon mengajukan proposal agar intansi terkait membangun jalan penghubung kedua pekon tersebut. Tetapi perangkat pekon tidak mengetahui apa hasil proposal yang diusulkan tersebut. Pasalnya, belum juga mendapatkan perhatian dari instansi terkait.
Akibatnya, perangkat pekon merasa tidak perlu mengusulkan pembangunan jika tidak pernah ada tanggapan dari intansi terkait. Itu mengingat ada 894 jiwa penduduk Heniarong yang menggunakan jalan penghubung tersebut. “ Kami perangkat pekon sangat berharap agar jalan yang menghubungkan kedua pekon tersebut untuk segera dibangun,” terangnya.
Terpisah tokoh Masyarakat setempat, Tatjeri, menambahkan jalan penghubung antara kedua pekon tersebut kondisinya memperihatinkan. Apa lagi pekon itu giografisnya berbatasan langsung dengan Kabupaten OKU Selatan, Sumsel.
“Jadi kami sebagai warga mengharapkan intansi terkait agar membangun jalan penghubung antara kedua pekon tersebut, sebelum adanya tuntutan dari warga,” pungkasnya. (rom)
Tidak ada komentar