Jukung Terbalik, Sekeluarga Nyaris Jadi Korban
Rabu, 07 September 2011
Pesisir Utara, WL - Naas menimpa 11 penumpang jukung Walet Jaya yang tengah melakukan penyeberangan dari pelanbuhan Pulau Pisang tujuan Tembakak Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sekitar pukul 17.00, Selasa (6/9). Pasalnya, setelah jukung tersebut melarung sekitar 10 menit, di tengah laut dihantam gelombang pasang setinggi lima meter. Tak pelak jukung itupun karam terhempas ke tengah laut dengan kondisi rusak parah.
Beruntung, jukung milik Yoserizal dengan tiga anak buah jukung (ABJ) dengan jurumudi Aliyanto dan delapan penumpang umum tersebut selamat setelah berjuang menantang maut berenang dari tengah laut sejauh sekitar 50 meter menuju bibir pantai. “Kami yang melihat langsung dengan mata kepala sendiri berusaha membantu. Beruntung semuanya bisa berenang sehingga tidak sampai berakibat fatal,” ungkap saksi mata yang juga warga Tembakak, Ruspandi.
Kedelapan penumpang keluarga Damrah Yakup tersebut, masing-masing Merah Ismail, Epianto, S.H. (hakim di PN Baturaja OKU Sumsel), Alkodri Rahman, Mulyadi, Yoga Epianto, Erpan dan Nyonya, Ny. Hasan, dan Rafi (kelas 5 SD). “Alhamdulillah kami sekeluarga masih dilindungi Yang Maha Kuasa. Keberangkatan kami ke Pulau PIsang adalah untuk berziarah. Kami sekeluarga memang mentradisikan berziarah di TPU nenek moyang dan kerabat kami di pulau ini setiap pulang Lebaran tiap tahun,” ungkap Epianto dengan penuh haru. (aga)
Pesisir Utara, WL - Naas menimpa 11 penumpang jukung Walet Jaya yang tengah melakukan penyeberangan dari pelanbuhan Pulau Pisang tujuan Tembakak Kecamatan Pesisir Utara Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sekitar pukul 17.00, Selasa (6/9). Pasalnya, setelah jukung tersebut melarung sekitar 10 menit, di tengah laut dihantam gelombang pasang setinggi lima meter. Tak pelak jukung itupun karam terhempas ke tengah laut dengan kondisi rusak parah.
Beruntung, jukung milik Yoserizal dengan tiga anak buah jukung (ABJ) dengan jurumudi Aliyanto dan delapan penumpang umum tersebut selamat setelah berjuang menantang maut berenang dari tengah laut sejauh sekitar 50 meter menuju bibir pantai. “Kami yang melihat langsung dengan mata kepala sendiri berusaha membantu. Beruntung semuanya bisa berenang sehingga tidak sampai berakibat fatal,” ungkap saksi mata yang juga warga Tembakak, Ruspandi.
Kedelapan penumpang keluarga Damrah Yakup tersebut, masing-masing Merah Ismail, Epianto, S.H. (hakim di PN Baturaja OKU Sumsel), Alkodri Rahman, Mulyadi, Yoga Epianto, Erpan dan Nyonya, Ny. Hasan, dan Rafi (kelas 5 SD). “Alhamdulillah kami sekeluarga masih dilindungi Yang Maha Kuasa. Keberangkatan kami ke Pulau PIsang adalah untuk berziarah. Kami sekeluarga memang mentradisikan berziarah di TPU nenek moyang dan kerabat kami di pulau ini setiap pulang Lebaran tiap tahun,” ungkap Epianto dengan penuh haru. (aga)
Tidak ada komentar