Lintik, Luas Lapangan Pekerjaan
Rabu, 14 September 2011
Krui Selatan, WL - Masyarakat yang berdomisili di Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), patut bersyukur dapat tinggal di pekon tersebut. Itu karena di pekon tersebut memiliki lapangan pekerjaan yang cukup sepanjang memamg mau bekerja.
Peratin Arifin mengatakan kepada Warta Lambar, Selasa (13/9). Kata dia, Lintik dapat dikatakan pekon yang memiliki lapangan pekerjaan yang luas dibanding pekon-pekon lain di kecamatan tersebut, salah satunya adalah membuat batubata. “Asal mau bekerja keras,” ungkap Arifin.
Arifin menjelaskan selain selain tidak terlalu sulit untuk didapatkan, hasil dari membuat batu bata lumayan cukup besar, tergantung dari ketekunan orang yang membuat batu bata. “Penghasilan membuat batu lumayan besar, banyak orang dapat menyekolahkan anaknya karena batu bata,” lanjut Arifin.
Warga setempat, Lukman, menambahkan dirinya cukup bersyukur dapat membuat batu bata. Dengan menggeluti usaha itu, dia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang SMA, sebuah jenjang yang belum pernah ia enyam karna harus kandas di kelas II SD, karena ia bukan berasal dari keluarga yang berada. “Karena batu bata ini anak saya dapat bersekolah, dan ada juga yang dapat sekolah di perguruan tinggi karena bata,” tutup Lukman. (nov)
Krui Selatan, WL - Masyarakat yang berdomisili di Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar), patut bersyukur dapat tinggal di pekon tersebut. Itu karena di pekon tersebut memiliki lapangan pekerjaan yang cukup sepanjang memamg mau bekerja.
Peratin Arifin mengatakan kepada Warta Lambar, Selasa (13/9). Kata dia, Lintik dapat dikatakan pekon yang memiliki lapangan pekerjaan yang luas dibanding pekon-pekon lain di kecamatan tersebut, salah satunya adalah membuat batubata. “Asal mau bekerja keras,” ungkap Arifin.
Arifin menjelaskan selain selain tidak terlalu sulit untuk didapatkan, hasil dari membuat batu bata lumayan cukup besar, tergantung dari ketekunan orang yang membuat batu bata. “Penghasilan membuat batu lumayan besar, banyak orang dapat menyekolahkan anaknya karena batu bata,” lanjut Arifin.
Warga setempat, Lukman, menambahkan dirinya cukup bersyukur dapat membuat batu bata. Dengan menggeluti usaha itu, dia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang SMA, sebuah jenjang yang belum pernah ia enyam karna harus kandas di kelas II SD, karena ia bukan berasal dari keluarga yang berada. “Karena batu bata ini anak saya dapat bersekolah, dan ada juga yang dapat sekolah di perguruan tinggi karena bata,” tutup Lukman. (nov)
Tidak ada komentar