Mendiknas Diagendakan Buka SJI
Selasa, 20 September 2011
Bandarlampung, WL - Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) akan dibuka Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Muhammad Nuh. Menurut jadwal dia akan mengisi mata kuliah perdana hari ini, Selasa (20/9). Wakil Direktur Program SJI, Mehdi Maharni, mengatakan secara teknis pada saat akan mengikuti sesi berupa tes, di setiap awal perkuliahan serta di akhir perkuliahan.
Sedangkan untuk tingkat kelulusan, seluruhnya merupakan tanggungjawab PWI Pusat dan sama sekali tidak ada campur tangan cabang. “Sebelum dan sesudah perkuliahan, mahasiswa SJI akan diberikan tes-tes berupa pengetahuan tentang jurnalisme. Selain itu untuk tingkat kelulusan sama sekali tidak ada campur tangan dari PWI cabang, semua merupakan murni keputusan PWI Pusat. Kami hanya pelaksana,” papar Mehdi.
Dijelaskan pula kuota siswa adalah maksimal 50 orang dan minimal 30 orang. Dengan waktu kuliah pukul 08.30-16.30. Setiap siswa yang dinyatakan lulus SJI akan mengikuti tes kompetensi dan berhak mendapatkan sertifikat kompetensi sesuai tingkatan.
Nantinya, lanjut Mehdi, alumni SJI angkatan pertama ini harus memiliki media sendiri dan pengelolaan yang akan dilakukan berdasarkan sertifikat kompetensi. Seperti tingkatan yang sudah dinyatakan dapat mengelola penerbitan, kemudian keredaksian, serta tingkatan wartawan.
“Setelah menyelesaikan SJI nantinya, diharapkan para alumni dapat memiliki media tersendiri yang didalamnya merupakan mahasiswa SJI. Mulai pengelolaan, pencarian berita, hingga penerbitan, diserahkan sepenuhnya pada alumni,” pungkas Mehdi. (len)
Bandarlampung, WL - Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) akan dibuka Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Muhammad Nuh. Menurut jadwal dia akan mengisi mata kuliah perdana hari ini, Selasa (20/9). Wakil Direktur Program SJI, Mehdi Maharni, mengatakan secara teknis pada saat akan mengikuti sesi berupa tes, di setiap awal perkuliahan serta di akhir perkuliahan.
Sedangkan untuk tingkat kelulusan, seluruhnya merupakan tanggungjawab PWI Pusat dan sama sekali tidak ada campur tangan cabang. “Sebelum dan sesudah perkuliahan, mahasiswa SJI akan diberikan tes-tes berupa pengetahuan tentang jurnalisme. Selain itu untuk tingkat kelulusan sama sekali tidak ada campur tangan dari PWI cabang, semua merupakan murni keputusan PWI Pusat. Kami hanya pelaksana,” papar Mehdi.
Dijelaskan pula kuota siswa adalah maksimal 50 orang dan minimal 30 orang. Dengan waktu kuliah pukul 08.30-16.30. Setiap siswa yang dinyatakan lulus SJI akan mengikuti tes kompetensi dan berhak mendapatkan sertifikat kompetensi sesuai tingkatan.
Nantinya, lanjut Mehdi, alumni SJI angkatan pertama ini harus memiliki media sendiri dan pengelolaan yang akan dilakukan berdasarkan sertifikat kompetensi. Seperti tingkatan yang sudah dinyatakan dapat mengelola penerbitan, kemudian keredaksian, serta tingkatan wartawan.
“Setelah menyelesaikan SJI nantinya, diharapkan para alumni dapat memiliki media tersendiri yang didalamnya merupakan mahasiswa SJI. Mulai pengelolaan, pencarian berita, hingga penerbitan, diserahkan sepenuhnya pada alumni,” pungkas Mehdi. (len)
Tidak ada komentar