Pelantikan Ketua TP PKK Pekon Dipertanyakan
Rabu, 21 September 2011
Waytenong, WL - Pelantikan istri peratin selaku ketua Tim Penggerak (TP) PKK di Pekon Sukananti, Puralaksana, dan Sukaraja Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Selasa (20/9) oleh ketua TP PKK kecamatan Dra. Chairani Hepni, dipertanyakan warga. Pasalnya, selama ini belum pernah terjadi seremoni pelantikan ketua TP PKK di tingkat pekon.
Demikian dikatakan Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Waytenong Sehumarkun mengritisi hal yang menurutnya tak lazim itu. Kata dia, pelantikan ketua TP PKK seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di kecamatan itu. Karena itu Sehumarkun merasa ada nuansa lain yang jadi pertanyaan. “Baru kali ini di Waytenong diadakan pelantikan ketua TP PKK pekon,” jelasnya.
Ditambahkan Sehumarkun, dengan adanya kegiatan tersebut peratin di kecamatan itu diharuskan menyumbang dana sebesar Rp2 juta, sementara hal tersebut hanya instruksi camat. “Saya gak tau apakah memang sudah ada perdanya atau belum tentang hal itu. Apabila perda dan anggarannya belum ada, maka kegiatan semacam itu kental nuansa politisnya.”
Dia juga menghimbau pihak kecamatan untuk tidak menciptakan perda sendiri jika belum ada perda langsung dari pemkab. Pasalnya, kegiatan semacam itu dapat menjadikan suatu keluhan bagi peratin karena mesti mnyiapkan pos anggaran sendiri. “Ujung-ujungnya, warga juga yang diminta berswadaya,” tambahnya.
Terpisah, Camat Hepni mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sesuai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) PKK. Karena itu, Hepni justru merasa heran ketika hal itu malah dipersoalkan. “Itukan sesuai juklak dan juknis PKK. Masa ia, katika kita berupaya menjadi lebih baik justru dipersoalkan,” pungkasnya. (san)
Waytenong, WL - Pelantikan istri peratin selaku ketua Tim Penggerak (TP) PKK di Pekon Sukananti, Puralaksana, dan Sukaraja Kecamatan Waytenong Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Selasa (20/9) oleh ketua TP PKK kecamatan Dra. Chairani Hepni, dipertanyakan warga. Pasalnya, selama ini belum pernah terjadi seremoni pelantikan ketua TP PKK di tingkat pekon.
Demikian dikatakan Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Waytenong Sehumarkun mengritisi hal yang menurutnya tak lazim itu. Kata dia, pelantikan ketua TP PKK seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di kecamatan itu. Karena itu Sehumarkun merasa ada nuansa lain yang jadi pertanyaan. “Baru kali ini di Waytenong diadakan pelantikan ketua TP PKK pekon,” jelasnya.
Ditambahkan Sehumarkun, dengan adanya kegiatan tersebut peratin di kecamatan itu diharuskan menyumbang dana sebesar Rp2 juta, sementara hal tersebut hanya instruksi camat. “Saya gak tau apakah memang sudah ada perdanya atau belum tentang hal itu. Apabila perda dan anggarannya belum ada, maka kegiatan semacam itu kental nuansa politisnya.”
Dia juga menghimbau pihak kecamatan untuk tidak menciptakan perda sendiri jika belum ada perda langsung dari pemkab. Pasalnya, kegiatan semacam itu dapat menjadikan suatu keluhan bagi peratin karena mesti mnyiapkan pos anggaran sendiri. “Ujung-ujungnya, warga juga yang diminta berswadaya,” tambahnya.
Terpisah, Camat Hepni mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sesuai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) PKK. Karena itu, Hepni justru merasa heran ketika hal itu malah dipersoalkan. “Itukan sesuai juklak dan juknis PKK. Masa ia, katika kita berupaya menjadi lebih baik justru dipersoalkan,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar