Pembangunan Jalan Negeriratu Tenumbang Terkendala
Selasa, 20 September 2011
Pesisir Selatan, WL - Kemarau yang terjadi sejak empat bulan terakhir membuat pembangunan jalan rabat beton di Pekon Negeriratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terhambat. Pasalnya, pengerjaan proyek bersumber Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) itu terkendala masalah ketersediaan air.
Peratin Yudi Pahlepi, kepada Warta Lambar, Senin (19/9), mengatakan pembangunan jalan rabat beton yang sudah berjalan 40% dan diberdayakan langsung oleh warga setempat terkendala dengan persediaan air yang sudah menipis. “Para pekerja mulai mengeluh karena air mulai habis, itu karena kemarau yang terjadi sejak empat bulan ini,” ungkap Yudi.
Masih kata Yudi, beberapa waktu lalu untuk persediaan air pihaknya dibantu oleh sumur warga yang berdekatan dengan lokasi pembangunan, namun kini persediaan air milik warga itu dan air yang ada disiring hampir habis. “Bagaimana warga mau memberikan air untuk membangun jalan, untuk mereka mandipun tidak mencukupi,” tambah Yudi.
Kata Yudi, apabila dalam waktu dekat hujan tak kunjung turun, bukan tidak mungkin pihaknya akan membeli air kepada mobil yang mau membawa air dari sungai. “Itu demi kelancaran pembangunan tersebut. Hanya saja saat ini belum ada mobil yang menjual air dari sungai,” pungkas Yudi. (nov)
Pesisir Selatan, WL - Kemarau yang terjadi sejak empat bulan terakhir membuat pembangunan jalan rabat beton di Pekon Negeriratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terhambat. Pasalnya, pengerjaan proyek bersumber Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) itu terkendala masalah ketersediaan air.
Peratin Yudi Pahlepi, kepada Warta Lambar, Senin (19/9), mengatakan pembangunan jalan rabat beton yang sudah berjalan 40% dan diberdayakan langsung oleh warga setempat terkendala dengan persediaan air yang sudah menipis. “Para pekerja mulai mengeluh karena air mulai habis, itu karena kemarau yang terjadi sejak empat bulan ini,” ungkap Yudi.
Masih kata Yudi, beberapa waktu lalu untuk persediaan air pihaknya dibantu oleh sumur warga yang berdekatan dengan lokasi pembangunan, namun kini persediaan air milik warga itu dan air yang ada disiring hampir habis. “Bagaimana warga mau memberikan air untuk membangun jalan, untuk mereka mandipun tidak mencukupi,” tambah Yudi.
Kata Yudi, apabila dalam waktu dekat hujan tak kunjung turun, bukan tidak mungkin pihaknya akan membeli air kepada mobil yang mau membawa air dari sungai. “Itu demi kelancaran pembangunan tersebut. Hanya saja saat ini belum ada mobil yang menjual air dari sungai,” pungkas Yudi. (nov)
Tidak ada komentar