PPIP Pekon UluKrui Bermasalah
Senin, 19 September 2011
Waykrui, WL - Pembangunan jalan rabat beton dan talut penahan banjir Waykrui di Pemangku Sukaraja Pekon Ulu Krui Kecamatan Waykrui Kabupaten Lampung Barat (Lambar) bersumber dana Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Tahun 2011 sebesar Rp250 juta, diduga bermasalah. Selain bangunan fisik yang tidak sesuai harapan warga, aparat pekon dan kecamatan merasa dilangkahi tanpa pemberitahuan resmi. Selain itu beberapa anggota lainnya yang sewaktu rapat awal pembentukan pokmas sama sekali tidak dilibatkan setelah dana dicairkan dan direalisasikan.
Salah seorang yang enggan dipublikasikan jatidirnya membenarkan hal tersebut. Menurutnya dalam pelaksanaan pembangunan itu, orang yang dilibatkan hanya tiga yakni Ketua Pokmas Zamrul, Sekretaris (yang juga mantan peratin) Ahyarudin, Pengawas Pekerjaan Imron. “Sedangkan Amri, bendahara terpilih, sama sekali tidak difungsikan,” ungkap dia.
Beberapa waktu lalu, petugas kecamatan turun langsung meninjau pembangunan itu dan mengindikasikan ketebalan fisik tidak sesuai. “Pokmas baru melakukan perbaikan. Jadi setelah kita tegur baru mereka memperbaiki,” lanjut dia.
Peratin Dewan Putra juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya pokmas PPIP tidak ada pemberitahuan dan bekerja sendiri, seolah pekerjaan tersebut hanya milik dari beberapa gelintir orang itu saja. “Itu benar. Jangankan saya selaku peratin, camat saja pernah menyampaikan bahwa dirinya baru mengetahui jika ada pembangunan di pekon ini,” pungkas Dewan. (nov)
Waykrui, WL - Pembangunan jalan rabat beton dan talut penahan banjir Waykrui di Pemangku Sukaraja Pekon Ulu Krui Kecamatan Waykrui Kabupaten Lampung Barat (Lambar) bersumber dana Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Tahun 2011 sebesar Rp250 juta, diduga bermasalah. Selain bangunan fisik yang tidak sesuai harapan warga, aparat pekon dan kecamatan merasa dilangkahi tanpa pemberitahuan resmi. Selain itu beberapa anggota lainnya yang sewaktu rapat awal pembentukan pokmas sama sekali tidak dilibatkan setelah dana dicairkan dan direalisasikan.
Salah seorang yang enggan dipublikasikan jatidirnya membenarkan hal tersebut. Menurutnya dalam pelaksanaan pembangunan itu, orang yang dilibatkan hanya tiga yakni Ketua Pokmas Zamrul, Sekretaris (yang juga mantan peratin) Ahyarudin, Pengawas Pekerjaan Imron. “Sedangkan Amri, bendahara terpilih, sama sekali tidak difungsikan,” ungkap dia.
Beberapa waktu lalu, petugas kecamatan turun langsung meninjau pembangunan itu dan mengindikasikan ketebalan fisik tidak sesuai. “Pokmas baru melakukan perbaikan. Jadi setelah kita tegur baru mereka memperbaiki,” lanjut dia.
Peratin Dewan Putra juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya pokmas PPIP tidak ada pemberitahuan dan bekerja sendiri, seolah pekerjaan tersebut hanya milik dari beberapa gelintir orang itu saja. “Itu benar. Jangankan saya selaku peratin, camat saja pernah menyampaikan bahwa dirinya baru mengetahui jika ada pembangunan di pekon ini,” pungkas Dewan. (nov)
Tidak ada komentar