Proyek PSAB Waspada tak Transparan
Kamis, 08 September 2011
Sekincau, WL - Pengerjaan proyek prasarana air bersih (PSAB) melalui progam Gerakan Membangun Bersama Rakyat (GMBR) di Pekon Waspada Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), diindikasikan warga setempat tak transparan. Pasalnya, hingga saat ini warga tidak mengetahui berapa dana
proyek tersebut karena item indikator pekerjaan, seperti papan nama, tidak ada atau tidak dipasang.
Hal tersebut dijelaskan tokoh masyarakat setempat Roni, kepada Warta Lambar , Rabu (7/9). Menurutnya, pengerjaan PSAB tersebut kurang transparan terhadap warga setempat karena hingga selesai plang proyek tidak terpampang.
Ironisnya, sampai saat ini sarana tersebut belum dapat dimanfaatkan warga dan pihak pokmas juga tidak memberikan penjelasan terhadap warga terkait tidak berfungsinya sarana tersebut. “Warga banyak yang bertanya kapan air dialirkan sementara pembangunan telah selesai,” jelasnya.
Masih kata dia, pihak kelompok masyarakat (pokmas) yang mengelola proyek tersebut, di antaranya ketua pokmas Haryono, hingga pekerjaan selesai jarang sekali berkoordinasi dengan warga. Pihaknya berharap pemerintah terus memantau kinerja pokmas-pokmas tersebut. “Jangan asal bangun saja,” pungkasnya. (san)
Sekincau, WL - Pengerjaan proyek prasarana air bersih (PSAB) melalui progam Gerakan Membangun Bersama Rakyat (GMBR) di Pekon Waspada Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat (Lambar), diindikasikan warga setempat tak transparan. Pasalnya, hingga saat ini warga tidak mengetahui berapa dana
proyek tersebut karena item indikator pekerjaan, seperti papan nama, tidak ada atau tidak dipasang.
Hal tersebut dijelaskan tokoh masyarakat setempat Roni, kepada Warta Lambar , Rabu (7/9). Menurutnya, pengerjaan PSAB tersebut kurang transparan terhadap warga setempat karena hingga selesai plang proyek tidak terpampang.
Ironisnya, sampai saat ini sarana tersebut belum dapat dimanfaatkan warga dan pihak pokmas juga tidak memberikan penjelasan terhadap warga terkait tidak berfungsinya sarana tersebut. “Warga banyak yang bertanya kapan air dialirkan sementara pembangunan telah selesai,” jelasnya.
Masih kata dia, pihak kelompok masyarakat (pokmas) yang mengelola proyek tersebut, di antaranya ketua pokmas Haryono, hingga pekerjaan selesai jarang sekali berkoordinasi dengan warga. Pihaknya berharap pemerintah terus memantau kinerja pokmas-pokmas tersebut. “Jangan asal bangun saja,” pungkasnya. (san)
Tidak ada komentar