Terimbas Ulah Nakal TPK-Peratin Sedampah
Rabu, 07 September 2011
Balikbukit, WL - Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) Rural Infrastructure Support (RIS) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Dafri, memastikan menghadirkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Pekon Sedampahindah, Sutarman-Peratin Suratal hari ini, Rabu (7/9) di kantor kecamatan setempat.
Bukan hanya itu, Fasilitator Kecamatan (FK) dan Fasilitator Teknik (FT) tampaknya juga terkena imbas ulah Sutarman-Suratal. Bagaimana tidak FK dan FT juga bakal dihadirkan bersama TPK-peratin nakal tersebut.
Keempatnya, dimintai keterangan dan pertanggung jawaban terkait mark-up salah satu item yang ada di dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) pekon tersebut tahun 2011. Yakni anggaran penyewaan molen Rp250 ribu/hari untuk pengerjaan rabat beton sepanjang 750M x 2M dengan plafon pagu Rp171 juta tersebut pekon pemecahan Padangcahya itu yang dialihkan untuk membeli satu unit molen.
Menurut Dafri, pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada keempatnya, Selasa (6/9). “Bahkan panggilan juga dilakukan per ponsel,” ujar Dafri.
Sebab, pengalihan salah satu poin anggaran tersebut sudah di luar ketentuan yang ada. Terlebih Suratal dinilai telah terlalu jauh mencampuri anggaran program yang pengerjaannya tidak boleh di tender itu. Tindakan Suratal tidak dibenarkan karena diluar konten yang seharusnya. “Peratin hanya berhak mengawasi,” pungkasnya. (esa)
Balikbukit, WL - Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) Rural Infrastructure Support (RIS) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Dafri, memastikan menghadirkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Pekon Sedampahindah, Sutarman-Peratin Suratal hari ini, Rabu (7/9) di kantor kecamatan setempat.
Bukan hanya itu, Fasilitator Kecamatan (FK) dan Fasilitator Teknik (FT) tampaknya juga terkena imbas ulah Sutarman-Suratal. Bagaimana tidak FK dan FT juga bakal dihadirkan bersama TPK-peratin nakal tersebut.
Keempatnya, dimintai keterangan dan pertanggung jawaban terkait mark-up salah satu item yang ada di dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) pekon tersebut tahun 2011. Yakni anggaran penyewaan molen Rp250 ribu/hari untuk pengerjaan rabat beton sepanjang 750M x 2M dengan plafon pagu Rp171 juta tersebut pekon pemecahan Padangcahya itu yang dialihkan untuk membeli satu unit molen.
Menurut Dafri, pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada keempatnya, Selasa (6/9). “Bahkan panggilan juga dilakukan per ponsel,” ujar Dafri.
Sebab, pengalihan salah satu poin anggaran tersebut sudah di luar ketentuan yang ada. Terlebih Suratal dinilai telah terlalu jauh mencampuri anggaran program yang pengerjaannya tidak boleh di tender itu. Tindakan Suratal tidak dibenarkan karena diluar konten yang seharusnya. “Peratin hanya berhak mengawasi,” pungkasnya. (esa)
Tidak ada komentar